Jakarta, (Tagar1/10/2017) – Kritik publik bola nasional terhadap jeleknya desain dan warna jersey timnas sepakbola Indonesia menjadi salah satu yang paling sering dibicarakan dalam obrolan sehari-hari. Namun, sayangnya PSSI tidak tanggap dan tidak menjadikan kritikan itu menjadi bahan masukan berharga untuk melakukan perubahan desain dan warna jersey timnas Indonesia. Tampaknya, PSSI tidak kreatif dan inovatif untuk membuat terobosan baru, menyangkut jersey timnas Indonesia, agar lebih menarik dan elegan ketika dipakai timnas dan menjadi jersey idola bagi penggemar sepakbola Indonesia.
Dalam sebuah kesempatan, tagar.id mencoba meminta sejumlah pendapat masyarakat terhadap jersey timnas Indonesia. Hasilnya sungguh mengejutkan, mereka rata-rata bangga dengan prestasi timnas dan sejumlah klub profesional di Indonesia. Namun, mereka sangat tidak suka dengan jersey timnas karena dinilai tidak menarik untuk dipakai.
Mujib salah satu penyuka timnas U-18 yang anaknya menjadi salah satu anggota Sekolah Sepakbola (SSB) di Tangerang mengatakan, sejak zaman Iswadi Idris, kaos yang dipakai timnas Indonesia sangat tidak menarik. Cuma menurutnya, kejelekan kaos timnas tertutupi oleh prestasi timnas yang ketika itu cukup baik.
“Jujur saja, kaos timnas kita sangat tidak menarik. Buktinya, para penggemar bola di Indonesia lebih suka pakai kaos timnas negara lain. Mereka juga lebih bangga kalau pakai kaos klub luar negeri,” katanya kepada tagar.id, Sabtu (30/10).
Lain lagi menurut Taufik, menurutnya kaos timnas dari dulu desainnya membosankan dan tidak enak dilihat. “Di Indonesia banyak sekali desainer pakaian dan kaos yang cukup terkenal dan bagus-bagus desainnya, kenapa PSSI tidak mau menggunakan jasa mereka untuk membuat desain jersey timnas Indonesia. Ini kan lucu jadinya,” kata Taufik salah satu pemain klub sepakbola amatir di daerah Serpong yang ditemui tagar.id saat latihan sore, Sabtu (30/10).
Sedangkan bagi, Dedi salah satu pengurus klub sepakbola amatir di Jakarta, kaos timnas sebenarnya tidak perlu desain yang rumit, namun menurutnya jersey timnas Indonesia terlalu sederhana sehingga tidak enak dilihat karena kurang sentuhan desain yang menarik.
“Warna merah dan hijau boleh-boleh saja, tapi desainnya itu lho, terlalu sederhana, jadi banyak penggemar bola Indonesia enggan pakai jersey timnas. Paling-paling mereka pakai jersey klub lokal atau klub terkenal di luar negeri, seperti Barcelona atau Madrid,” tandas Dedi.
Berbeda dengan Mulyadi, salah satu pedagang kaos-kaos bola di pasar kaget, daerah Cileduk, Tangerang, dia tidak peduli dengan desain dan warna jersey timnas Indonesia. Mulyadi hanya berharap dagangan kaosnya laku. Namun, Mulyadi mengakui, pembeli kaosnya lebih banyak mencari kaos-kaos klub Eropa dan timnas asing seperti Spanyol, Belanda atau Jerman.
“Pembeli kaos timnas Indonesia tetap ada. Tapi lebih banyak yang beli kaos timnas asing dan klub-klub Eropa yang lagi main di Liga Champions. Jadi, penghasilan saya lebih banyak dari jualan kaos klub asing dibandingkan dengan kaos timnas Indonesia. Kalau kaos klub profesional lokal, lumayan lah mas,” katanya sambil menawarkan kaos Real Madrid ori kepada tagar.id.(wwn)