Medan, (Tagar 3/5/2018) - Pasangan calon gubernur Edy Rahmayadi - Musa Rajeck Shah (Eramas) akan bumi hanguskan narkoba di Sumatera Utara (Sumut). Demikian secara tegas disampaikannya seusai Kongres Masyarakat Anti Narkoba Sumut yang digelar Gerakan Anti Narkoba (GAN) Sumut di Hotel Emerald Garden Medan, Kamis (3/5).
"Yang dirilis BNN 50 orang per hari meninggal akibat narkoba, ini yang terdata saya yakin lebih dari itu. Jadi seriuslah kita berantas narkoba. Karena tidak mungkin bangsa ini akan maju bila terjangkit narkoba," ujar Ijeck.
Sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, Ijeck menyebut penyebaran virus HIV AIDS juga berkaitan dengan banyaknya peredaran narkoba di Sumut.
"Saya pernah terkejut dan takut, disuatu daerah di Sumut ada masyarakat yang mengadu ke saya, lebih mudah beli narkoba daripada cabai dan bawang di daerah itu," ujarnya.
Dengan alasan itu, bila dipercaya memimpin Sumatera Utara, dirinya berkomitmen serius memberantas narkoba di wilayah tersebut.
"Ini kan bukan sekedar berantas narkoba, tangkap bandar pengedar, pemakai dan lakukan rehabilitasi. Jadi bukan sekedar tangkap tapi bagaimana menekan angka pengangguran," ungkapnya.
Lebih lanjut, menurutnya, keadaan dengan banyakya pengangguran dengan sedikitnya lapangan pekerjaan sehingga membuat banyak kalangan masyarakat terutama kaum muda yang tergoda untuk menjadi pengedar narkoba akibat rasa frustasi.
Dikatakannya pemerintah dalam hal ini harus membuka sarana prasarana bagi warga seperti lapangan pekerjaan dan ruang publik bagi kalangan anak muda di Sumatera Utara.
"Akibat frustasi karena pengangguran dan awalnya coba-coba hingga terjebak dan tergiur menjadi pengedar narkoba dengan janji penghasilan yang banyak tanpa kerja keras," katanya.
Ijeck sebagai salah seorang yang mendapatkan penghargaan sebagai pegiat yang turut serta ikut dalam kegiatan-kegiatan masyarakat anti narkoba mengatakan, peranan pemerintah sangat vital dalam pemberantasan narkoba.
Dalam kegiatan yang digelar Gerakan Anti Narkoba (GAN) Sumut tampak mengundang sejumlah elemen masyarakat baik mahasiswa dari sejumlah universitas, siswa, organisasi gerakan anti narkoba dan pihak Kepolisian juga turut hadir, diperkirakan mencapai 1000 orang peserta. (wes)
Berita terkait