Joe Biden dan Donald Trump Saling Tuduh Soal Perbatasan

Trump fokus pada imigrasi dan gancam akan beri sanksi kepada negara-negara, termasuk China, jika tidak cegah warga mereka berangkat ke AS
Kompilasi foto Presiden AS Joe Biden dan kandidat calon Presiden AS Donald Trump. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id – Kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali ke arena kampanye setelah divonis bersalah di New York karena memalsukan catatan bisnis. Trump berfokus pada imigrasi dan mengancam akan memberi sanksi kepada negara-negara, termasuk China, jika tidak mencegah warga mereka untuk berangkat ke AS. Scott Stearns melaporkannya untuk VOA.

Trump kembali ke gelanggang kampanye pilpres pekan lalu di Arizona, di mana ia mengatakan Presiden Joe Biden telah kehilangan kontrol atas perbatasan AS dan Meksiko.

“Semuanya tidak bisa dibiarkan. Tetapi pelanggaran oleh Biden bukanlah suatu kebetulan. Ini penghancuran disengaja terhadap kedaulatan kita dan perbatasan kita. Entah bagaimana, seseorang harus menjelaskan kepada kita mengapa mereka ingin hal ini terjadi. Saya kira, ini mungkin soal suara," kata Trump, kandidat calon presiden dari Partai Republik.

Tidak ada bukti bahwa mereka yang bukan warga negara memberikan suara dalam jumlah signifikan pada pemilihan di AS.

Ketika ditanya bagaimana ia akan mencegah migrasi ilegal, Trump mengatakan ia akan mengambil tindakan terhadap negara-negara asing yang membiarkan warga mereka melakukan itu.

imigran di perbatasan AS dan MeksikoSeorang migran yang mencari suaka di Amerika Serikat diawasi oleh Garda Nasional Texas setelah menyeberangi Sungai Rio Grande, terlihat dari Ciudad Juárez, Negara Bagian Chihuahua, Meksiko, 5/6/2024. (Foto: voaindoneia.com/AFP)

"Jika China atau negara lain bertindak buruk, kita punya sesuatu yang disebut tarif yang sangat keras," ujarnya.

Pemerintahan Biden bulan ini mengambil tindakan untuk memblokir klaim suaka di perbatasan Meksiko ketika penangkapan terkait penyeberangan ilegal melebihi 2.500 orang dalam sehari.

Biden mengatakan reformasi keimigrasian yang diperlukan tidak harus disertai dengan pernyataan-pernyataan menghasut yang Trump tujukan terhadap para migran.

"Sementara kami memperjuangkan reformasi imigrasi yang komprehensif, ia menyebut imigran sebagai pemerkosa dan pembunuh. Ia mengatakan mereka bukan manusia. Mereka bukan manusia. Ia mengatakan imigran, dalam tanda kutip, ‘meracuni darah negara kita.’ Teman-teman, pendahulu saya menginginkan suatu negara untuk sebagian dari kita saja. Kita menginginkan sebuah negara bagi kita semua," kata Biden.

Biden mengatakan retorika antiimigran Trump tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dasar Amerika.

"Anda mewakili siapa kita sebagai negaranya para imigran, negaranya para pemimpi, negara kebebasan. Dan itulah Amerika kita bersama," ujarnya.

Kampanye Trump pekan lalu merupakan yang pertama baginya sejak ia divonis bersalah memalsukan catatan bisnis untuk menyembunyikan apa yang disebut sebagai pembayaran “uang tutup mulut” yang ia lakukan sebelum pemilihan presiden 2016.

Dalam rapat umum di Nevada, ia mengatakan bahwa persidangannya adalah hasil dari sistem peradilan yang dijadikan “senjata” oleh Biden sementara presiden AS itu menghadapi kegagalan di perbatasan.

“Ini adalah perbatasan terburuk dalam sejarah dunia. Tak ada negara di dunia ketiga yang memiliki perbatasan seperti itu. Dan tak ada negara di dunia ketiga yang menggunakan senjata semacam itu untuk mengejar para kandidat politik seperti yang kita alami," kata Trump.

Jajak pendapat Associated Press pada Maret lalu menunjukkan pergeseran sikap pemilih terhadap imigrasi. Hampir sepertiga responden kini mengatakan bahwa ada risiko besar para imigran akan melakukan kejahatan. Angka tersebut merupakan kenaikan dari 19 persen yang tercatat berpendapat demikian pada tahun 2017. (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Presiden Joe Biden Tandatangani Keppres untuk Kurangi Pencari Suaka di Perbatasan AS dan Meksiko
Menurut pejabat-pejabat pemerintah, keputusan itu mulai berlaku setelah rata-rata 2500 migran melintasi perbatasan setiap hari
0
Joe Biden dan Donald Trump Saling Tuduh Soal Perbatasan
Trump fokus pada imigrasi dan gancam akan beri sanksi kepada negara-negara, termasuk China, jika tidak cegah warga mereka berangkat ke AS