Joe Biden Luncurkan Iklan 14 Juta Dolar untuk Raih Pemilih Kulit Hitam

Salah satu dari sekian banyak iklan yang akan dilihat para pemilih pada bulan ini ditujukan pada warga kulit berwarna
Presiden Joe Biden berpidato di Museum Nasional Sejarah dan Kebudayaan Afrika Amerika di Washington DC, AS, 17/5/2024. (Foto: voaindonesia.com/AP/Susan Walsh)

TAGAR.id, Washington DC, AS – Pertarungan menuju Pilpres AS memanas, tiap-tiap kandidat berupaya menarik kelompok masyarakat tertentu untuk menjauh dari saingannya. Kelompok warga kulit hitam AS secara historis memilih Partai Demokrat.Tim kampanye Biden mulai khawatir bahwa hal ini tidak akan terjadi dalam pemilu kali ini. Carolyn Presutti melaporkannya untuk VOA.

Salah satu dari sekian banyak iklan yang akan dilihat para pemilih pada bulan ini ditujukan pada warga kulit berwarna. Paket iklan tersebut bernilai 14 juta dolar.

Steve Benjamin, penasihat senior tim kampanye Biden mengatakan telah menggelontorkan dana bernilai lebih dari $16 juta untuk iklan di kampus dan universitas yang umumnya memiliki mahasiswa kulit hitam atau di Amerika dikenal sebagai “Historically Black Colleges and Universities” HBCU. Suatu hal yang .… “Belum pernah terjadi sebelumnya! Jumlah uang yang dialokasikan memecahkan rekor," tukasnya.

Berbicara di African American History Museum untuk merayakan 70 tahun kemenangan bersejarah di bidang pendidikan, Presiden Joe Biden mengatakan .… “Pendahulu saya dan teman-teman MAGA yang ekstrem sekarang ini mengupayakan keragaman, kesetaraan dan inklusi di seluruh Amerika. (Padahal) mereka menginginkan negara ini bagi sekelompok orang saja, bukan untuk semua.”

Sebuah bus Tur Freedom Ride for Voting Rights 2021Sebuah bus Tur Freedom Ride for Voting Rights 2021 terlihat, dengan gedung Capitol AS di latar belakang, di National Mall, Washington, DC, AS, 26/6/2021. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Elizabeth Frantz)

Pemilih kulit hitam Amerika telah membantu Biden mengalahkan mantan presiden Donald Trump dalam Pemilu 2020. Saat ini, mereka masih mendukung Biden. Namun, sejumlah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan sekitar 20 persen pemilih kulit hitam yang berusia muda ternyata lebih memilih Trump.

Salah seorang di antaranya adalah pemilik café bernama Shana Gray. “Partai Demokrat tidak hanya menganggap remeh suara warga kulit hitam, mereka juga tidak menghormati orang kulit hitam," katanya.

Trump telah merayu pemilih kulit hitam, seringkali dengan cara menyoroti masalah-masalah hukum yang dihadapi mereka.

"Kemudian saya didakwa untuk kedua kalinya, ketiga kalinya, dan keempat kalinya. Dan banyak orang mengatakan bahwa itulah mengapa orang kulit hitam menyukai saya karena mereka telah disakiti dan didiskriminasi... Kita semua telah melihat foto profil tersangka yang dibuat polisi. Dan Anda tahu siapa yang lebih memahami ini dibanding orang lain? Warga kulit hitam. Sungguh luar biasa," tutur Trump.

Mantan presiden itu mengikutsertakan sejumlah mantan pesaingnya dalam Pemilu Presiden 2020 ke dalam tim kampanyenya saat ini, termasuk di antaranya kandidat capres dan Senator Tim Scott dari negara bagian South Carolina.

“Kita berkesempatan tidak saja untuk menabung, tetapi juga membesarkan anak-anak kita," ucap Tim.

Jerry NickensJerry Nickens, seorang warga asli DC, berpose di depan papan terima kasih kepada pemilih kulit hitam di luar Gereja St. John dekat Gedung Putih di Washington, AS, 8 November 2020. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Erin Scott)

Tim kampanye Trump mengatakan kepada VOA, “pemilih kulit hitam dan Hispanik – sebagaimana seluruh warga AS – kini berada dalam kondisi yang lebih buruk dibandingkan saat mereka berada di bawah pemerintahan Presiden Trump – jauh lebih buruk. Dan setiap jajak pendapat mencerminkan kenyataan itu."

Dekan Fakultas Pascasarjana di Howard University, Dana Williams, tidak setuju dengan pandangan itu.

"Saya pikir jajak pendapat yang kredibel masih bermasalah saat terkait pemilih kulit hitam, mengetahui pertanyaan apa yang harus ditanyakan dan ke mana harus datang untuk melakukan survei, akan membuat perbedaan besar. Kita akan mendapatkan tanggapan yang sangat berbeda jika Anda pergi gereja atau universitas kulit hitam," jelasnya.

Biden melanjutkan upayanya dalam menjangkau pemilih kulit hitam dengan berbicara di hadapan para wisudawan kulit hitam yang semuanya laki-laki di almamater pemimpin hak-hak sipil, Martin Luther King Jr. Namun, apakah acara-acara tersebut cukup untuk mendapatkan kembali suara pemilih kulit hitam, mengingat pemilu tinggal kurang dari enam bulan lagi. Kita tunggu! (em/ah)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Biden Bandingkan Kebijakan Pajaknya dengan Trump Ketika Pulang ke Kampung Halamannya di Scranton
Biden memanfaatkan Scranton, kota kelas pekerja dengan penduduk sekitar 75.000 jiwa, untuk menjual gagasan pemberlakuan pajak bagi warga kaya