Jakarta – Pada KTT APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue with Economic Leaders, 11 November 2021, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), menyampaikan langkah-langkah untuk penanganan dampak perubahan iklim.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar saat memberikan keterangan pers mengenai KTT APEC-ABAC, 11 November 2021, malam.
“Presiden menyampaikan bahwa penanganan dampak perubahan iklim harus dilakukan berimbang dalam konteks pembangunan berkelanjutan yang juga memperhatikan pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat,” kata Wamenlu.
Oleh karena itu, sambungnya, langkah-langkah untuk konservasi hutan dan kekayaan laut, serta transformasi menuju energi baru terbarukan, harus menyejahterakan masyarakat kelompok berpendapatan rendah.

Menurut Mahendra, secara khusus Presiden mengungkapkan beberapa prioritas yang sedang dan akan dilakukan di Indonesia, di antaranya investasi pembangunan kawasan industri hijau, pembangunan industri yang mencakup rantai pasok dari baterai sampai mobil listrik, serta perdagangan karbon yang potensinya sangat besar di Indonesia.
“Presiden mengundang para investor dari anggota ABAC untuk dapat memanfaatkannya dan juga menjadi bagian dari para investor yang masuk dan bermitra dengan pihak-pihak di Indonesia,” imbuhnya.
Menutup keterangan persnya, Wamenlu mengatakan bahwa sinergi di antara para pelaku APEC atau negara-negara APEC dapat memperbesar peluang bagi negara-negara di kawasan tersebut. (FID/AIT/SLN)/setkab.go.id. []
Jokowi Sebut Indonesia Ingin G20 Jadi Contoh Atasi Perubahan Iklim
Jokowi dan Morrison Bahas Vaksinasi Sampai Isu Perubahan Iklim
Hadiri KTT COP 26, Jokowi Pastikan Kontribusi Indonesia
Jokowi: RI dalam Aksi Adaptasi Perubahan Iklim di CAS 2021