Kupang, (Tagar 19/2/2019) - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Bataona menilai pernyataan Jokowi soal Hak Guna Usaha HGU lahan di Aceh dan Kalimantan seluas 340 ribu hektare yang dimiliki Prabowo bukan menyerang pribadi capres bersangkutan.
"Di Amerika Serikat, pada pilpres 2 tahun silam, Donald Trump menyerang Hillary Clinton soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh suaminya, mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton," kata Mikhael Bataona di Kupang, Selasa (19/2) dilansir kantor berita Antara.
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan adanya tuduhan terhadap Capres RI Joko Widodo yang menyerang pribadi Prabowo dalam panggung debat capres, Minggu (17/2) malam.
Joko Widodo dilaporkan ke Bawaslu atas tuduhan pelanggaran pemilu karena dianggap menyerang pribadi Capres RI Prabowo Subianto saat debat putaran kedua.
Pelapor adalah Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB). Mereka menuding Jokowi menyerang pribadi Prabowo dengan menghina yang bersangkutan ketika debat.
Tudingan itu mengacu pada pernyataan Jokowi di forum debat kedua capres yang menyebut kepemilikan lahan Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.
Mikhael Bataona menyinggung kembali soal Bill Clinton. Hal privasi dan sangat sensitif ini justru diterima sebagai hal yang wajar.
"Mengapa? Karena dalam negara yang menganut sistem demokrasi, setiap file dan rekam jejak seorang pemimpin harus dibuka ke publik," kata pengajar pada fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira itu.
Publik kata dia, wajib mengetahui, seperti apa jejak-jejak masa lalu dan file-file tentang karier calon pemimpinnya itu.
"Jokowi menyampaikan soal HGU Lahan di Aceh dan Kalimantan yang dimiliki oleh Prabowo bukan menyerang soal rumah tangga Prabowo," kata Mikhael Bataona.
Menurut dia, Prabowo juga boleh menyerang Jokowi soal bisnis dan rekam jejak Jokowi.
"Itu boleh. Selama Prabowo mempunyai data. Jadi, debat kali ini masih terlalu permisif. Tidak terlalu sengit dan mendebarkan karena masing-masing pihak masih saling menjaga," katanya.
Hal itu, kata dia, tidak baik untuk debat sekelas debat pilpres karena rakyat butuh debat berkualitas dan sengit dengan adanya saling mengeksplorasi kelemahan visi dan misi masing-masing calon. []
Baca juga:
- Lima Negara ini Luasnya Kalah dengan Luas Tanah Prabowo
- Luas Tanah Pribadi Prabowo vs Luas Tanah Pribadi Jokowi
- Fakta Tanah Prabowo di Aceh, Ini Kata Irwandi Yusuf
- Saat Mata Jokowi Berkaca-kaca
- Tanah Prabowo Lebih Luas dari Singapura? Warganet: Ini Memenya