Kupang - Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Bataona menegaskan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), jangan tunduk pada tekanan partai politik dalam menyusun kabinet kerja periode 2019-2024.
"Jika Jokowi tunduk pada tekanan partai politik, maka secara langsung Jokowi sudah mengorbankan martabatnya, sebagai seorang presiden di negara dengan sistem presidensial," kata Mikhael Bataona di Kupang pada Kamis, 15 Agustus 2019, saat dilansir dari Antara.
Jokowi merekrut kaum milenial dalam kabinet dinilai sangat berani dan melawan arus.
Dia memandang wacana Jokowi mengenai menteri dari kaum milenial sangatlah politis. "Soal kabinet kali ini yang harus berisi anak muda milenial, saya kira itu sangat politis, karena bisa saja menteri dari generasi tua yang memahami jiwa milenial atau bisa saja memang menterinya dari kalangan anak muda," ujarnya.
Namun, berbeda dengan pandangan Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang yang menuturkan langkah Jokowi merekrut kaum milenial dalam kabinet dinilai sangat berani dan melawan arus.
"Ini hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang nekat tanpa memperhitungkan risiko," tuturnya.
Artinya, jika Jokowi mampu mewujudkannya, maka namanya akan tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin yang selalu berpihak pada kaum milenial. Itu karena Jokowi dinilai bukan hanya sebagai pemimpin yang bisa melempar wacana saja. Tetapi, mampu mempraktikannya. []
Baca juga: