Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah dirinya bakal melanggengkan politik dinasti meski putra sulung dan menantunya ikut maju dalam Pilkada 2020.
Menurut dia esensi dari pesta demokrasi adalah dari rakyat kepada rakyat. Jokowi menegaskan tidak akan ada intervensi darinya.
"Yang menentukan rakyat, semua memiliki hak untuk memilih dan dipilih, cari partai saja masih kesulitan (Gibran)," kata Jokowi dalam acara diskusi dengan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020.
Jokowi: Ini kompetisi, pertandingan, bisa menang bisa kalah dan saya enggak akan kampanye.
Seperti diketahui putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka akan mencalonkan diri di Pilkada Wali Kota Solo 2020. Sedangkan menantu Jokowi, Bobby Afif Nasution juga akan mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan.
Baca juga: Bibit Dinasti Politik di Keluarga Jokowi
Presiden Jokowi (kanan) dan putranya Gibran Rakabuming Raka (kiri) saat santap siang bersama di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019. (Foto: BPMI Setpres)
Sedangkan kerabatnya, Wahyu Purwanto disebut-sebut akan mencalonkan diri menjadi Bupati Gunungkidul. Selanjutnya paman dari Bobby, yakni Doli Sinomba Siregar akan mencalonkan diri sebagai Bupati Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"(Wahyu Purwanto) enggak dikaitkan dengan saya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi menegaskan, tidak akan ikut turun berkampanye.
"Enggak (kampanye), kerjaan banyak," ucapnya.
Dia mengaku tidak akan membantu Gibran yang rencananya bakal maju dari partai yang sama dengan Presiden Jokowi yaitu PDI Perjuangan (PDIP).
"Cari partai saja kesulitan. Saya tidak bantu. Kalau tidak ada partai ya tidak bisa maju, memang bisa lewat jalur independen tapi kan bekerja apapun harus 'approval' DPRD dan di situ ada fraksi-fraksi dari partai," katanya.
Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Bantah Ada Politik Dinasti
Jokowi beranggapan saat ini rakyat sudah semakin cerdas untuk memilih siapa yang diinginkan untuk menjadi pemimpinnya.
"Jadi sekali lagi tidak ada namanya, pilihan rakyat siapapun, kalau tidak dikehendaki rakyat ya tidak akan jadi. Cari partai masih kesulitan itu pertama, kedua rakyat pintar-pintar, cerdas dari pengalaman pilpres dan pilkada memberikan pembelajaran politik sangat bagus untuk rakyat mana yang baik dipilih yang tidak baik tidak. Ini kompetisi, pertandingan, bisa menang bisa kalah dan saya enggak akan kampanye," kata Jokowi. []