Lhokseumawe - Pengamat terorisme Indonesia Al-Chaidar mengatakan Presiden Jokowi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi target kelompok teroris ISIS.
Al-Chaidar mengatakan hal tersebut saat dihubungi Tagar, Kamis, 10 Oktober 2019, saat diminta tanggapan perihal Menko Polhukam Wiranto yang ditusuk orang tak dikenal di Pandeglang, Banten, Kamis.
Alasan utama para tokoh tersebut dijadikan target, kata Al-Chaidar, karena mereka dianggap musuh oleh kelompok ISIS.
Mereka ini memang sudah dikasih perintah sejak lama untuk melakukan penyerangan terhadap tokoh-tokoh publik itu.
Kepala Staf Presiden Moeldoko. (Foto: Instagram/@dr_moeldoko)
“Sejak bulan Mei tahun 2019 mereka memang sudah diberikan perintah untuk melakukan penyerangan terhadap tokoh tersebut, nantinya mereka melakukan teror itu tidak menggunakan bom, hanya menggunakan senjata ringan,” ujar Al-Chaidar.
Al-Chaidar menyebut aksi teror dilakukan kelompok ISIS, satu di antaranya bertujuan menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Foto: Antara/Didik Suhartono)
“Mereka ini memang sudah dikasih perintah sejak lama untuk melakukan penyerangan terhadap tokoh-tokoh publik itu, bagi para kelompok ISIS tokoh-tokoh itu merupakan musuh,” kata Al-Chaidar.
Sebelumnya, Al-Chaidar mengatakan Menko Polhukam Wiranto ditusuk oleh kelompok yang diduga berafiliasi dengan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) di Pandeglang, Banten. Kelompok tersebut berpotensi melakukan aksi teror lain.
Melihat pola penyerangan terhadap Wiranto, kata Al-Chaidar, yang menusuk Wiranto merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Kalau kita melihat dari pola penyerangannya, maka yang menusuk Bapak Wiranto merupakan dari kelompok JAD dan akan terus melakukan pola-pola penyerangan atau teror yang serupa,” ujar Al-Chaidar. []