Jokowi: Pak Prabowo Ini Tidak Percaya Kepada TNI, Saya Sipil Percaya TNI

Sebagai Letjen,Prabowo Subianto memiliki karier militer di TNI selama 28 tahun.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kemeja putih) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (jas hitam) di arena debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (Foto: Tagar/Gemilang I)

Jakarta, (Tagar 30/3/2019) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menilai calon presiden nomor urut dua 02 Prabowo Subianto tidak memiliki rasa kepercayaan terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Pasalnya, Prabowo mengatakan biaya anggaran untuk TNI sebesar Rp 107 trilun semestinya dikroscek dengan benar, apakah digunakan sesuai anggaran atau tidak.

"Saya melihat Pak Prabowo ini tidak percaya pada TNI kita. Saya yang sipil, saya sangat percaya pada TNI, yang kita miliki, sangat percaya," ujarnya dalam debat Sesi III, di Hotel Sangri La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3).

Kepercayaan Jokowi pun beralasan. Sebagai Presiden, Jokowi mengaku melihat langsung anggaran memang dipakai untuk kepentingan keamanan dan pertahanan yakni gelar pasukan yang terintegrasi di titik paling pingir Indonesia.

"Karena misalnya yang seperti tadi saya ceritakan saya lihat sendiri kok dibangun, di bangun disana, di Sorong juga sudan mulai dibangun saya cek ada kok bener barangnya," tegas dia.

Jadi, Jokowi percaya bahwa TNI sudah menggunakan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan. Sehingga Jokowi optimis keamanan dan pertahanan di titik terpinggir Indonesia suda benar-benar aman.

"Saya optimis dengan penguasan radar udara radar maritim yang sudah seratus persen, siapapun yang masuk ke teritori akan ketauan," tukasnya.

Dalam kesempatan ini, Jokowi pun menjelaskan yang terpenting dari anggaran tersebut sudah digunakan dengan baik. Untuk kurangnya anggaran, pemerintah sudah mengakali dengan jalinan investasi.

"Kita bangun dengan cara investasi di bidang alutista. Jangan belanja tapi investasi. Artinya anggaran di Kemenhan harus kita pakai untuk membangun industri alusista," urainya.

"Kalau investasi di bidang pertahanan terus kita lakukan, saya yakin kita akan memiliki alusista baik menguasai teknologi dari yang sudah ada," tukasnya.

Baca juga: Apa Itu Dilan? Program Jokowi di Hadapan Prabowo saat Debat Keempat Capres

Ruli

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.