Jakarta - Film epik produksi Wal Disney, Mulan akan tayang perdana di bioskop-bioskop China pada Jumat mendatang. Tiongkok merupakan pasar film terbesar kedua di dunia.
Kepala keuangan Wall Disney Christine McCarthy merasa optimistis, pemutaran film Mulan di China akan memberikan hasil yang positif, seperti awal rilis di Amerika Serikat (AS). "Walt Disney sangat senang dengan hasil awal dari strategi rilis yang tidak biasa untuk epik film live-action Mulan," katanya kepala keuangan Christine McCarthy pada konferensi investor, Rabu, 9 September, seperti diberitakan dari Channel News Asia, Kamis, 10 September 2020.
Samba TV, yang melacak pemirsa di TV pintar, memperkirakan lebih dari 1,1 juta rumah tangga AS mengeluarkan kocek masing-masing US$ 30 untuk menonton Mulan di Disney +.
Baca Juga: Aksi Boikot Film Mulan, Tagar #BoycottMulan Bergema
Di tengah pandemi, penggemar di AS bisa menikmati film Mulan melalui platform streaming Disney + selama akhir pekan Hari Buruh. Film bergenre live action itu juga sudah tayang di bioskop di beberapa negara.
Mulan yang merupakan hasil remake (pembuatan ulang) dari film klasik animasi yang menghabiskan biaya produksi mencapai US$ 200 juta mengisahkan pejuang wanita di Tiongkok. Film ini dirancang untuk menarik penonton di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Namun film ini memicu kontroversi karena dukungannya terhadap polisi atas aksi dalam menekan kelompok pendemo di Hong Kong. Film Mulan juga memicu kritik beberapa negara termasuk AS dan kelompok hak asasi manusia karena sebagian adegan diambil di wilayah Xinjiang, tempat tinggal etnis minoritas Uighur yang mengalami tekanan pemerintah China.

Disney awalnya akan merilis film Mulan di bioskop di seluruh dunia pada Maret lalu. Namun rencana itu batal saat pandemi Covid-19 mulai semakin menyebar.
Menurut McCarthy, Disney pada akhirnya memutuskan untuk meluncurkan Mulan secara online yang tersedia di aplikasi Disney+. Hal itu lantaran masih banyak bioskop yang ditutup dan survei menunjukkan kebanyakan orang tidak siap untuk kembali ke bioskop selama pandemi.
"Itu bukan keputusan yang mudah karena banyak faktor yang berperan di sini," tutur McCarthy.
Samba TV, yang melacak pemirsa di TV pintar, memperkirakan lebih dari 1,1 juta rumah tangga AS mengeluarkan kocek masing-masing US$ 30 untuk menonton Mulan di Disney + antara Jumat dan Senin. Ini berarti Disney meraih pendapatan US$ 33,5 juta dari film tersebut, ditambah penghasilan tambahan dari siapa saja yang menjadi pelanggan baru Disney + secara bulanan.
Baca Juga: Film Mulan Tayang di Indonesia Via Platform Disney+
Samba TV mengatakan perkiraannya dihitung menggunakan data dari pemilik TV pintar yang memilih untuk menggunakan aplikasi Samba TV dan setuju untuk memberikan informasi menonton. Disney tidak mengomentari tokoh-tokoh Samba TV. Bagaimana dengan hasil di China? Kemungkinan juga akan meraih hasil positif jika melihat antusias penonton yang diperkirakan akan tinggi. []