Jakarta – Negara sebesar dan seperkasa Amerika Serikat (AS) ternyata tidak bisa menahan laju pandemi atau wabah virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) terbukti sejak 26 Maret 2020 Jumlah kasus Covid-19 di AS terus bertambah. Laporan situs independen, worldometer, tanggal 7 Juli 2020, pukul 05.22 WIB, menunjukkan jumlah kasus positif Covid-19 di Negeri Paman Sam itu tembus 3 juta yaitu 3.024.486 dengan 132.826 kematian dan 1.308.043 sembuh. Jumlah kasus ini menyumbang 25,84% terhadap kasus global sebanyak 11.703.877.
Dengan jumlah kasus 3.024.486 AS bercokol di puncak pandemi Covid-19 dunia dari 121 negara dan teritori serta 2 kapal pesiar mewah serta jadi episentrum Covid-19 di Amerika Utara. Laporan kasus harian di AS tanggal 25 Maret 2020 sebanyak 17.511. Sejak itu jumlah kasus harian terus bertambah banyak dengan puncak pada tanggal 2 Juli 2020 dengan jumlah kasus baru harian sebanyak 57.232.

Ketika wabah virus corona merebak di daratan China yang bermula dari Wuhan di awal Januari 2020 laoporan perjalanan menunjukkan jutaan warga Wuhan dan China terbang ke luar negeri merayakan tahun baru. Kalangan ahli memperikirakan banyak dari pelacong itu tertular virus corona tanpa gejala.
Salah satu tujuan pelacong Wuhan adalan Kota New York, AS, yang disebut setiap bulan 900 warga China terbang ke itu. Penerbangan internasional masih normal sehingga pelacong asal Wuhan dan China melancong ke puluhan kota di dunia.
Awal Maret 2020 pemerintah AS sudah mulai jalankan tes Covid-19, tapi kalangan ahli mengatakan hal itu sudah sangat terlambat. Presiden AS, Donald Trump, meneghentikan sebagian penerbangan ke Eropa. Tanggal 11 Maret 2020 Presiden Trump, seperti dilaporkan nytimes.com, 22 Maret 2020, sesumbar: “Virus (corona-red.) tidak akan memiliki peluang melawan kita (AS-red.).”
AS sendiri melaporkan kasus Covid-19 pertama terdeteksi di Seattle pada tanggal 23 Januari 2020. Presiden Trump menghentikan penerbangan dari dan ke China serta menolak WN China masuk AS. Tapi, Trump mengizinkan WN Amerika dan pemegang izin tinggal yang datang dari China masuk ke AS.
Rakyat AS pun banyak yang tidak percaya kalau virus corona itu benar-benar ada. Negara dengan kesejahteraan dan literasi yang tinggi ternyata keok juga dengan hoaks. Unjuk rasa di berbagai kota menentang lockdown yang kemudian didukung oleh Presiden Trump.
Sesumbar Presiden Trump dan ketidakpercayaan rakyat AS terhadap Covid-19 berbuah petaka yaitu setiap hari kasus baru bertambah terus yang berujung pada jumlah 3.024.486. []