Oleh: Syaiful W. Harahap*
Catatan: Artikel ini pertama kali ditayangkan di Tagar.id pada tanggal 1 Agustus 2020. Redaksi.
TAGAR.id – Perkiraan banyak kalangan di awal pandemi virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) China dan Korea Selatan (Korsel) akan jadi ‘neraka’ corona, tapi perkiraan itu meleset karena sampai tanggal tanggal 1 Agutstu 2020, pukul 04.06 WIB,, situs independen, worldometer, melaporkan 72 negara, tidak termasuk China, justru menyalip jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Korsel.
Dengan jumlah kasus 14.305 Korsel ada di peringkat ke-74 dunia. Puluhan negara yang menyalip Korsel, selain China, di awal pandemi, akhir Desember 2019 ketika Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menerima laporan tentang virus baru di Wuhan, China, agaknya anggap remeh karena prediksi dan perkiraan banyak kalangan yang menyebut Korsel jadi ‘nereka’ corona setelah China.
Tapi, sampai tanggal 1 Agustus 2020, China dan Korsel tidak pernah jadi episentrum Covid-19. Hot spot corona justru pertama kali ‘terbang’ ke Italia yang disusul Spanyol. Selanjutnya ‘menyeberang’ ke Amerika Serikat yang disusul Rusia dan Brasil. Belakangan India dan Afrika Selatan pun jadi episentrum Covid-19.
Negara-negara yang menyusul menyalip Korsel tersebar di lima benua yaitu Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan Australia (lihat tabel).
Negara-negara yang melampaui jumlah kasus Covid-19 di Korea Selatan di belakang Jepang (Sumber: worldometer).
Di belakang Korsel ada delapan negara lain yang potensial menyalip Korsel karena kasus di negara-negara itu lebih dari 10.000.
Berpijak pada fakta yaitu negara-negara yang lebih dahulu menyalip Korsel menunjukkan kasus Covid-19 di negara-negara itu terus bertambah yang selanjutnya menyalip China dan masuk ke ‘papan atas’ pandemi Covid-19 dunia.
China dan Korsel menjalankan program-program yang realistis dan sistematis, seperti tes massal, tracing dan isolasi sehingga penyebaran bisa dikendalikan. Berbeda dengan banyak negara yang justru abai ketika pandemi Covid-19 sudah berkecamuk di beberapa negara karena menyepelekan ancaman pandemi Covid-19 global.
Beberapa negara yang di awal pandemi kepala negaranya sesumbar menyepelekan ancaman pandemi Covid-19, seperti Amerika Serikat (AS), Brasil dan Rusia sekarang ada di puncak pandemi Covid-19 global.
Bagaimana dengan Indonesia? Setelah melewati Korsel dan China, tanggal 1 Agustus 2020, pukul 04.06 WIB, Indonesia ada di peringkat ke-24 dunia dengan jumlah kasus 108.376. Semula beberapa petinggi negeri ini pun melontarkan komentar-komentar yang nyeleneh menyepelekan ancaman pandemi corona. []
* Syaiful W. Harahap adalah Redaktur di Tagar.id