Oleh: Syaiful W. Harahap*
Di tengah-tengah hiruk-pikuk vaksinasi virus corona (Covid-19) kasus baru harian di beberapa negara terus melonjak sehingga menambah jumlah kumulatif positif Covid-19. Iran, misalnya, jumlah kasus pada tanggal 8 April 2021 seperti dilaporkan situs independen, worldometer, tembus 2 juta yaitu sebanyak 2.006.934 dengan 63.884 kematian.
Dengan jumlah kasus sebanyak 2.006.934 Iran ada di peringkat ke-15 dunia dari 219 negara yang melaporkan kasus virus corona ke worldometer.
Kasus baru harian Covid-19 di Iran pada awal-awal pandemi tampak mendatar dengan kasus baru 4 digit, tapi kondisi ini menempatkan pandemi di Iran sebagai kasus yang banyak di luar China dan Korea Selatan (Korsel).
Pada rentang waktu Oktober – Desember 2020 kasus Covid-19 di Iran seperi episentrum pandemi. Pada 3 Desember 2020 jumlah kumulatif kasus positif virus corona di Iran menembus angka 1 juta yaitu 1.003.494 dengan 49.348 kematian.
Parsa Namaki, putra Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki, menerima satu dosis vaksin Sputnik V Rusia di Teheran, Iran, 9 Februari 2021 (Foto: pbs.org - Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS).
Pada akhir Desember 2020 kasus harian baru mulai turun, tapi tetap banyak dengan jumlah 4 digit yaitu 6.000-an – 11.000-an sampai akhir Maret 2021.
Mulai akhir Maret 2021 kasus harian baru mulai melonjak dengan jumlah kasus harian tertinggi pada tanggal 9 April 2021 yaitu sebanyak 22.586.
Jumlah kasus tembus 2 juta terjadi pada tanggal 8 April 2021 yaitu sebanyak 2.006.934 dengan 63.884 kematian.
Iran tidak mau memakai vaksin Covid-19 buatan Inggris dan Amerika Serikat (AS) karena dilarang oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Selain itu Iran juga sebut sanksi yang diberlakukan AS terhadap Iran membuat negeri itu sulit mendapatkan vaksin Covid-19 sehingga Iran memakai vaksin Covid-19 buatan Rusia merek Sputnik V. []
*Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id