Oleh: Syaiful W. Harahap*
Catatan: Artikel ini pertama kali ditayangkan di Tagar.id pada tanggal 1 Mei 2021. Redaksi.
TAGAR.id - Vaksinasi virus corona (Covid-19) di banyak negara ternyata belum bisa menghadang laju penyebaran infeksi virus corona. Buktinya, berdasarkan laporang situs independen, worldometer, tanggal 29 April 2021 pukul 02.55 WIB jumlah kumulatif kasus Covid-19 di seluruh dunia tembus 150 juta yaitu 150.039.129 dengan 3.158.383 kematian.
Sedangkan jumlah kasus 100 juta dilaporkan worldometer tanggal 26 Januari 2021 pukul 01.45 WIB yaitu sebenyak 100.074.158 dengan 2.144.654 kematian. Laporan ini datang dari 219 negara.
Baca juga: Jumlah Kasus Virus Corona di Dunia Tembus Angka 100 Juta
Belakangan ini setelah pandemi Covid-19 di Amerika Serikat (AS) ditangani pemerintahan Presiden Joe Biden, antara lain dengan vaksinasi yang cepat, sekarang sudah lebih 200 juta warga AS yang sudah divaksinasi penuh, jumlah kasus harian terus turun. Dari puncak kasus harian sebanyak 307.507 pada tanggal 8 Januari 2021, di tanggal 29 April 2021 kasus harian dilaporkan 35.080.
Sebaliknya, India justru sejak pertengahan Maret 2021 jumlah kasus harian meroket dengan kasus terbanyak tanggal 27 April 2021 yaitu 362.902. Sejak 15 April 2021 kasus harian di India dilaporkan di atas 200.000.
Kasus harian terbanyak di dunia dilaporkan tanggal 22 April 2021 nyaris tembus 1 juta yakni sebanyak 903.408.
10 negara ‘penyumbang’ terbesar kasus positif Covid-19, yaitu:
- Amerika Serikat 32.962.171
- India 18.368.096
- Brasil 14.446.541
- Prancis 5.565.852
- Rusia 4.787.273
- Turki 4.751.026
- Inggris 4.411.797
- Italia 3.994.894
- Spanyol 3.504.799
- Jerman 3.351.474
Negara-negara dengan jumlah kasus 2.000.000 – 3.000.000 yaitu (dari yang terkecil): Ukraina, Meksiko, Iran, Polandia, Kolombia dan Argentina.
Negara-negara dengan jumlah kasus 1000.000-an yaitu (dari yang terkecil): Filipina, Rumania, Irak, Chile, Kanada, Belanda, Afrika Selatan, Ceko, Indonesia, dan Peru.
Sementara negara-negara dengan jumlah kematian terbanyak, yaitu:
- Amerika Serikat 587.969
- Brasil 395.324
- Meksiko 215.547
- India 204.812
- Inggris 127.480
- Italia 120.256
- Rusia 109.367
- Prancis 103.918
Jauh-jauh hari di awal pandemi Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) sudah wanti-wanti bahwa vaksin tidak semerta menurunkan jumlah kasus infeksi Covid-19. Ini terbukti sudah karena di banyak negara warganya ada yang tidak percaya terhadap Covid-19, ada pula warga yang tidak mau memakai masker, ada juga warga yang menentang lockdown, dan lain-lain.
Demonstran mengikuti unjuk rasa protes terhadap pembatasan (lockdown) virus corona yang dijalankan pemerintah Jerman di Kassel, Jerman, 20 Maret 2021. Pengunjuk rasa tidak memakai masker (Foto: voanews.com/Reuters)
Padahal, yang bisa menghentikan penyebaran virus corona hanya warga atau masyarakat. Tanpa partisipasi aktif warga mencegah penularan Covid-19, maka pandemi masih akan berlanjut entah sampai kapan.
Baca juga: Hanya Masyarakat yang Bisa Memutus Rantai Penularan Corona
Sudah 15 bulan pandemi mencengkeram dunia, tapi cengkereman Covid-19 tampaknya belum akan berakhir dalam waktu yang dekat ini.
Untuk itulah warga diminta menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan konsekuen dan konsisten yang di Indonesia dikenal sebagai 3M, yaitu: selalu memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabut di air yang mengalir, dan menjag jarak fisik. Supaya lebih paten ditambah dengan menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas yang tidak penting. []
* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id