Jumlah Objek Wisata Kulon Progo Tutup Gegara Corona

Banyak objek wista di Kabupaten Kulon Progo tutup sebagai dampak virus Corona.
Pengunjung tampak bersantai di salah satu spot obyek wisata Canting Mas Diponowo pada Minggu 9 Februari 2020 (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Banyak objek wisata di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta tutup. Langkah ini sebagai antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Niken Probo Laras mengatakan sejumlah obyek wisata memang tutup berdasarkan inisiatif sendiri, terutama yang dikelola swadaya masyarakat. Obyek wisata yang dilaporkan tutup, yaitu Kalibiru, Pule Payung, Canting Mas, dan Wisata Ayunan Langit, Girimulyo.

"Info Pengelola, Desa Wisata Nglinggo akan segera tutup aktivitas wisatanya. Informasi yang kami terima, Jogja Agro Tekno Park juga telah ditutup," kata Niken.

Niken mengatakan, hingga kini pihaknya belum mengeluarkan kebijakan tertulis yang mengatur tentang penutupan obyek wisata. Aturan yang dipegang, yakni Surat Edaran Bupati Kulon Progo Nomor 440/1197 tentang Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo.

Menurut dia di dalam aturan tersebut tidak menyinggung tentang penutupan obyek wisata, namun hanya imbauan kepada pengelola untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat serta tidak melakukan kegiatan dengan banyak orang. "Saat ini kami masih menunggu SE provinsi (Dispar Daerah Istimewa Yogyakarta) terbit," kata Niken.

Humas Wisata Pule Payung, Eko Purwanto mengatakan, penutupan dilakukan mulai tanggal 21 Maret hingga 3 April 2020. Penutupan tersebut merupakan keputusan yang sangat berat karena pengelola dipastikan akan rugi hingga ratusan juta rupiah. Dalam sehari, pendapatan total yang diperoleh obyek wisata di Kokap ini bisa mencapai Rp 9 juta.

Info Pengelola, Desa Wisata Nglinggo akan segera tutup aktivitas wisatanya. Informasi yang kami terima, Jogja Agro Tekno Park juga telah ditutup.

Dampak lain dari penutupan wisata adalah terganggunya perekonomian warga sekitar yang bekerja di obyek wisata yang berada di Dusun Soropati, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap ini. Tidak semua karyawan di obyek wisata Pule Payung memiliki pekerjaan sampingan, sehingga saat terjadi penutupan otomatis akan berpengaruh pada pendapatan mereka.

"Mayoritas karyawan jadi nganggur karena mau kerja lain tidak ada. Kecuali mereka yang ada ternak atau penderes, masih ada pendapatan. Rata-rata mereka punya pinjaman, sehingga bikin pusing," ujar Eko di Kulon Progo pada Selasa, 24 Maret 2020.

Eko mengharapkan, situasi segera kembali normal agar operasional Pule Payung bisa kembali ke semula. Dia juga berharap pemerintah bisa memberi bantuan dengan cara promosi wisata khususnya bagi wisata yang berbasis masyarakat.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalibiru Sumarjono mengatakan, penutupan juga dilakukan hingga 3 April mendatang. Dampak virus Corona benar-benar sudah dirasakan bahkan sebelum penutupan wisata. 

Jumlah kunjungan wisatawan turun drastis dari sekitar 500 orang per hari menjadi hanya 40 wisatawan saja. "Kami harap situasi bisa kondusif lagi dan kami bisa bangkit," ucapnya. 

Baca Juga:

Berita terkait
PSI Yogyakarta Semprot Disinfektan Fasilitas Publik
DPW PSI Yogyakarta menyemprot fasilita publik seperti tempat ibadah, posyandu, kantor polsek.
Pasar Beringharjo Yogyakarta Menangis Gegara Corona
Pasar tradisional terbesar di Yogyakarta, Beringharjo terlihat sepi karena dampak wabah virus Corona.
Guru Besar UGM Yogyakarta Positif Covid-19 Meninggal
Guru Besar UGM Yogyakarta yang positif mengidap virus Corona, Prof Dr Iwan Dwiprahasto, meninggal dunia di RSUP Sardjito.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.