KA Cianjur-Sukabumi Dihentikan Mulai 1 April 2020

Pembatalan Kereta Api ini, merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 yang terus dilakukan oleh PT KAI Daop 2 Bandung.
Stasiun KA Cianjur, Jawa Barat (Foto: Tagar/Muhammad Ginanjar).

Cianjur - PT KAI Daop 2 kembali melaksanakan pengurangan perjalanan kereta api (KA), dengan semakin menurunnya jumlah penumpang kereta api. “Jumlah penumpang di Daop 2 secara total baik untuk KA Lokal maupun KA Jarak Jauh mengalami penurunan hingga 50 persen dibandingkan dengan periode yang sama bulan Maret tahun lalu,” kata Manajer Humas Daop 2, Noxy Citrea, melalui pesan Singkat. Selasa, 31 Maret 2020.

Noxy mengatakan, melihat perkembangan tersebut, Daop 2 kembali mengurangi perjalanan kereta api di bulan April. Setelah sebelumnya merelease daftar pengurangan perjalanan KA Jarak Jauh sampai akhir Maret 2020, kini Daop 2 merelease pengurangan perjalanan kereta api sampai akhir bulan April 2020. “Dalam daftar pengurangan perjalanan terbaru ini terdapat pula pembatalan beberapa perjalanan KA Lokal. Total ada 37 pengurangan perjalanan pada bulan April, termasuk kereta Api Siliwangi Jalur Cianjur(Ciranjang) - Sukabumi,” kata Noxy.

Menurut Noxy, volume penumpang menurun, tidak sepadan di waktu normal, hal ini sejalan dengan arahan Pemerintah dimana masyarakat diminta untuk mengurangi mobilitasnya. “Seiring upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 yang terus dilakukan oleh PT KAI Daop 2 Bandung,” kata Noxy.

Pembatalan tiket KA Bagi penumpang KA yang sudah melakukan pemesanan tiket pada KA yang dibatalkan. ”Nanti akan dikonfirmasi oleh pihak PT KAI melalui nomor telepon yang tertera pada saat pemesanan. Pengembalian bea pembatalan secara penuh atau 100 persen (full refund). Pembatalan tiket dengan pengembalian bea 100 persen juga berlaku bagi calon penumpang KA yang memiliki jadwal keberangkatan pada masa tanggap darurat Corong, yaitu 23 Maret-29 Mei 2020,” jelas Noxy.

Noxy mengungkapkan, Kebijakan pengurangan daya angkut KA Penumpang tersebut, menyebabkan sejumlah pembatalan. Secara total terhitung sejak tanggal l hingga 29 Maret 2020, sekitar 31.000 tiket untuk keberangkatan sampai 90 hari kedepan telah dilakukan proses pembatalan baik melalui loket stasiun dan jalur online. “Untuk jadwal Cianjur dari tanggal 1 April sampai dengan tanggal 30 April 2020, untuk selanjutnya, masih menunggu,” papar Noxy.

Noxy megimbau agar masyarakat melakukan pembatalan tiket secara online menggunakan aplikasi KAI Access. "Guna mempermudah proses pembatalan tiket KA, kami sarankan agar penumpang yang ingin membatalkan tiket dapat memanfaatkan aplikasi KAI Acces. Karena lebih mudah dan tidak perlu datang ke loket stasiun. Beli tiket dimanapun, misalkan pembelian melalui stasiun atau channel penjualan resmi lainnya, calon penumpang tetap bisa melakukan pembatalan di aplikasi KAI Access," ujar Noxy.

Menurut Noxy, yang terpenting nomor identitas yang didaftarkan pada akun aplikasi KAI Access harus sesuai dengan nomor identitas pemesan tiket dan penumpang harus memiliki aplikasi KAI Access dengan versi paling update. Layanan pembatalan melalui KAI Acces bisa dilakukan hingga maksimal 3 jam sebelum waktu keberangkatan KA. “ Jika tidak melakukan pembatalan melalui aplikasi KAI Access, calon penumpang bisa datang langsung ke loket pembatalan yang ada di stasiun. Terdapat lima (5) stasiun di wilayah Daop 2 Bandung yang melayani pembatalan tiket KA Jarak Jauh yakni di Stasiun Bandung, Banjar, Kiaracondong, Purwakarta dan Tasikmalaya,” jelas Noxy.

Sementara Kepala Stasiun Cianjur, Dede Sulaeman, mengatakan jika hari ini pemberangkatan kereta masih diberlakukan, hal tersebut merujuk kepada peraturan Pemerintah perihal masa darurat pandemi covid19.” Kita hari ini saja, sampai dengan pemberangkatan terakhir nanti, malam ini,” ungkap Dede. []

- Muhammad Ginanjar

Berita terkait
Jubir Covid-19 Cianjur Dorong Karantina Wilayah
Langkah paling efektif adalah karantina wilayah atau lockdown lokal, hal tersebut dapat mengantisipasi melonjaknya pemudik dari zona merah
0
Komisi VIII DPR Optimis Sentra Kemensos Jadi Multilayanan yang Bisa Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Anggota Komisi VIII optimis, transformasi fungsi Sentra Kemensos menjadi multilayanan akan semakin meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat.