Jakarta - Psikolog Edward Andriyanto Sutardhio mengatakan kabar atau informasi yang memiliki nilai positif dapat membantu proses penyembuhan pasien terpapar virus corona atau Covid-19.
Kabar baik seperti makin banyaknya pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Psikologis dari pasien menjadi membaik setelah mengetahui informasi tersebut.
"Kondisi ini membuat semangat dan menurunkan stres, sehingga imunitas tubuh meningkat. Oleh karena itu fokus pada tujuan terdekat untuk kesembuhan," kata Edward dalam dialog virtual bertajuk Perjuangan Penyintas Melawan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta pada Senin 19 Oktober 2020.
Petugas medis (kiri) memimpin senam pagi bersama pasien COVID-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 28 September 2020. Olahraga pagi yang dilakukan rutin setiap hari oleh 25 pasien tersebut untuk meningkatkan imunitas tubuh selama menjalankan isolasi. (Foto: Antara/Fakhri Hermansyah)
Suara bisa bangkitkan hormon positif. Tapi bukan asal suara. Melainkan suara dari orang yang dikasihi.
Optimisme dan kabar baik yang diketahui pasien positif dapat membantu proses penyembuhannya. Dukungan kepada orang yang masih terpapar lewat saling mendoakan juga penting untuk menguatkan sesama. Edward mengungkapkan hal itu, setelah diceritakan oleh para penyintas virus corona.
Edward menambahkan, dukungan orang terdekat atau saudara sangat penting bagi pasien virus corona karena dapat meningkatkan hormon positif seperti oksitosin. Akibatnya pasien mendapatkan energi positif sehingga membantu proses penyembuhannya.
"Suara bisa bangkitkan hormon positif. Tapi bukan asal suara. Melainkan suara dari orang yang dikasihi. Ketika diperdengarkan suara kerabatnya itu pasien merasa menjadi lebih baik," tuturnya.

Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia mengatakan, pihaknya banyak melakukan pendampingan psikologis pada pasien Covid-19 agar bisa mengeluarkan pikiran negatif atau kekhawatiran dengan ketidak-nyamanan. Ia menyebut pendampingan itu dengan istilah psikologi sosial, yakni membantu mereka mengutarakan tujuan jangka pendek dan positif.
“Jadi mereka berpikir bagaimana saya berhasil, bisa duduk, bisa berdiri, lepas dari inkubasi. Jadi goal-goal (tujuan) jangka pendek bisa dilakukan sehingga pikiran tetap positif," kata Edward.