Tegal - Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) 6 Pekalongan, Rasiwan, mengungkapkan penyebab naiknya harga beras di tingkat konsumen.
"Kenaikan harga ini siklus akhir tahun. Penyebabnya panen padi di sejumlah daerah berkurang karena musim kemarau panjang," kata Rasiwan, Kamis, 5 September 2019.
Ia mengatakan, berdasarkan pantauan harga di sejumlah pasar tradisional di Kota Tegal, harga beras jenis mulai mengalami kenaikan, baik beras jenis medium maupun premium.
Panen padi di sejumlah daerah berkurang karena musim kemarau panjang.
Harga beras jenis medium naik dari Rp 8.500 per kilogram pada pekan lalu menjadi Rp 8.750 per kilogram pada pekan ini. Sedangkan beras jenis premium mengalami kenaikan menjadi Rp 11.750 per kiloram dari sebelumnya Rp 11.500 per kilogram.

Rasiwan menyebut kenaikan tersebut masih belum signifikan dan masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.
Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp 9.450, sementara HET beras premium Rp 12.800.
"Kenaikan ini masih dalam taraf wajar. Tapi kita tetap lakukan langkah untuk mengendalikan harga agar tidak terus mengalami kenaikan," ujar Rasiwan.
Baca juga: Pedagang di Tegal Ungkap Penyebab Turunnya Harga Tomat
Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan memasok beras dengan harga di bawah pasaran ke Toko Pangan Kita (TPK) milik Bulog yang ada di pasar tradisional. Di TPK, beras medium dijual dengan harga Rp 8.500 per kilogram. Adapun beras premium harganya Rp 10.500 per kilogram.
"Diharapkan dengan adanya pasokan ke TPK-TPK, kenaikan harga beras bisa dikendalikan," kata Rasiwan.
Sementara itu, menurut salah satu pedagang di Pasar Kejambon, Kota Tegal, Sukabti, 55 tahun, harga beras kualitas rendah naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 10.500 per kilogram.
"Kalau beras kualitas yang sedang naik dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.000," ujarnya, Kamis, 5 September 2019.
Sukabti mengatakan, kenaikan tersebut sudah berlangsung selama sepekan. Penyebabnya adalah pasokan dari petani yang berkurang. "Kemungkinan harga masih akan naik kalau stoknya terus sedikit," ucapnya. []