Binjai - Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Binjai, Sumut, mendukung pelaksanaan Pilkada Kota Binjai yang bersih, berkualitas dan bermartabat.
Sekretaris MD KAHMI Binjai Ruslianto kepada Tagar mengatakan, alumni HMI harus mampu menjaga integritas dan marwah organisasi, agar tidak tergiur oleh kepentingan praktis.
"KAHMI adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat independen, kecendikiaan dan kekeluargaan sesuai dengan Pasal 4 Anggaran Dasar KAHMI," katanya, Selasa, 8 September 2020.
Ruslianto menambahkan KAHMI berkepentingan membangun sinergitas untuk kemajuan bangsa yang demokratis dan kesejahteraan masyarakat.
Senantiasa bekerja sama secara profesional dengan berbagai pihak dalam rangka kesejahteraan masyarakat dengan tidak menggadaikan integritas dan independensi organisasi.
"Oleh karena itu MD KAHMI Kota Binjai menegur keras pihak-pihak yang memanfaatkan KAHMI untuk kepentingan politik praktis," ungkapnya.
Sekretaris Umum MD KAHMI Binjai, Ruslianto. (Foto: Tagar/ist)
Aktivis muda Kota Binjai, Yudhi W Pranata mengaku tidak berniat membawa KAHMI ke ranah politik terkait kritikannya terhadap aksi salah satu pasangan calon kepala daerah di Binjai yang mengerahkan ribuan massa sewaktu mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu.
Jangan karena ketidakpatuhan, jadi timbul klaster baru penyebaran virus ini
"Saya selaku Wakil Sekretaris MD KAHMI Binjai meminta maaf dan tidak ada niat menyeret nama KAHMI untuk kepentingan pribadi dalam politik di Binjai," ungkapnya.
Sebelumnya, Yudhi menilai pasangan bakal calon yang mengerahkan massa diduga telah melanggar aturan protokol kesehatan dan tidak mengindahkan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020 yang tegas melarang konvoi dan arak-arakan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Dia kemudian meminta agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Binjai memberi sanksi kepada pasangan bakal calon tersebut.
"Kerumunan massa pendukung berpotensi membahayakan dan mengancam kesehatan para partisipan yang ikut dalam poses tahapan pilkada. Jika setiap tahapan berjalan terus seperti ini, maka tidak menutup kemungkinan akan timbulnya klaster baru bagi masyarakat terjangkit virus corona," tuturnya.
Ketua Bawaslu Binjai, Arie Nurwanto saat itu mengatakan, jauh hari sebelum pendaftaran pasangan bakal calon dimulai, pihaknya sudah mengimbau agar tidak mengerahkan massa saat pendaftaran atau tahapan pilkada yang akan digelar.
"Karena saat ini sedang pandemi virus corona. Jangan karena ketidakpatuhan, jadi timbul klaster baru penyebaran virus ini," ungkapnya. []