Belawan - Seorang kakek bernama Sujaidi, ditemukan tewas di Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan pada Sabtu, 7 Maret 2020. Korban berusia 75 tahun itu diduga dibunuh.
Pria uzur itu ditemukan tak bernyawa di tambak kepiting tempatnya bekerja. Sedangkan pelaku yang menghabisi nyawa warga Martubung, Kota Medan, itu kabur pascakejadian.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Belawan Komisaris Polisi Safaruddin Tama Siregar saat dikonfirmasi pada Minggu, 8 Merat 2020, membenarkan penjaga tambak di Canang Kering meninggal dunia karena diduga dibunuh.
"Iya, benar. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan bekas luka pada bagian leher. Korban yang tewas ini kesehariannya menjaga tambak milik Sahdan, penduduk Canang Kering Blok 20, Kecamatan Belawan," ujar Safaruddin.
Kapolsek menerangkan, pasca ditemukannya jasad Sujaidi, pihaknya menerima laporan dari warga sekitar lokasi kejadian.
"Jadi, ada warga sekitar yang melaporkan ke Polsek Belawan tentang penemuan jenazahnya. Petugas langsung tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi," ujarnya.
Dugaan sementara, yang bersangkutan nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati
Safaruddin menyebutkan, dari hasil keterangan saksi-saksi, tewasnya kakek Sujaidi dipicu karena melarang pelaku meletakkan bubu kepiting di tambak tempatnya bekerja.
"Dari hasil keterangan di lapangan, diketahui pelaku kerap meletakkan bubu kepiting ke dalam tambak. Lantas, korban pun menegurnya sembari mengangkat bubu kepiting ke jalan," terangnya.
Pelaku yang tak senang lantaran bubu kepiting diangkat, mendatangi Sujaidi ke lokasi tambak tersebut.
"Pelaku yang datang dalam keadaan panas hati seketika mengambil kayu yang berada di area tambak. Lalu, memukul korban di bagian leher sampai tersungkur dan meninggal di lokasi kejadian," jelasnya.
Selepas membunuh, kata Safaruddin, pelaku kabur membiarkan Sujaidi terkapar dalam keadaan tak bernyawa.
"Untuk identitas pelaku sudah diketahui, dan masih dalam pengejaran petugas. Dugaan sementara, yang bersangkutan nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati. Kendati demikian, kasusnya tengah dalam penyelidikan lanjut," tandasnya.[]