Palangka Raya - Renovasi Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya tetap berlanjut. Fasilitas stadion diperbaiki agar memenuhi standar dan persyaratan meski saat ini tim Kalteng Putra tak lagi berkompetisi di Liga 1.
Kalteng Putra gagal bertahan di kasta tertinggi dan harus berkompetisi di Liga 2 musim 2020. Mereka menjadi salah satu yang terdegradasi bersama Semen Padang dan Perseru Badak Lampung FC.
Kegagalan itu menjadikan Kalteng Putra hanya bertahan satu musim di kasta tertinggi. Setelah tak lagi berkompetisi di Liga 1, pembenahan stadion yang menjadi home base tim kebanggaan masyarakat Kalimatan Tengah itu dikabarkan tidak dilanjutkan. Apalagi persyaratan stadion bagi tim Liga 2 tidak seketat bila berkompetisi di Liga 1.
Kami berharap bisa mewujudkan desain seperti rencana awal. Namun kami memang harus menunda dulu untuk renovasi Stadion Sanaman Mantikei
Namun pembenahan Stadion Tuah Pahoe tetap dilakukan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui instansi terkait memastikan renovasi tetap dilakukan sehingga stadion itu memiliki fasilitas yang memenuhi standar. Ini juga menepis anggapan bahwa stadion bakal terbengkalai setelah terdegradasinya Kalteng Putra.
Renovasi stadion sesungguhnya sudah dilakukan sejak tahun lalu. Saat itu renovasi menghabiskan dana hampir Rp 12,5 miliar yang digunakan untuk mengganti rumput, lampu penerangan, dan pembenahan ruang ganti pemain serta sejumlah perangkat lainnya dalam stadion.
Selama renovasi, tim Kalteng Putra terpaksa memindahkan home base ke Bantul. Mereka menjamu lawannya dengan menggunakan Stadion Sultan Agung selama bulan-bulan pertama kompetisi.
Bermain di luar kandang tanpa dukungan suporter menjadikan Kalteng Putra kerap kehilangan poin. Meski sempat masuk papan atas, namun pencapaian Laskar Isen Mulang akhirnya menurun dan akhirnya berkutat di papan bawah. Tim akhirnya kembali ke Palangka Raya setelah renovasi stadion terselesaikan
Meski sebagian stadion sudah selesai direnovasi, namun program tersebut tetap dilanjutkan di tahun 2020. Hanya, renovasi dilakukan pada penyelesaian lintasan lari.
"Tahun ini memang tidak banyak alokasi anggaran untuk Stadion Tuah Pahoe yaitu sebesar Rp 3 miliar. Dana itu digunkaan untuk penyelesaian lintasan lari," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Tengah, Shalahuddin, di Palangka Raya, Senin 3 Februari 2020.
Menurut Shalahuddin pada perencanaan awal, tahap penyempurnaan pembangunan stadion tidak hanya lintasan lari tetapi juga videotron papan skor digital dan running text. Selain itu, kapasitas tribun penonton direncanakan ditambah seperti Stadion Gajayana, Malang dan Stadion Patriot, Gresik.
Pemprov Renovasi Stadion Sanaman Mantikei
Tak hanya itu, pemprov juga merencanakan merenovasi Stadion Sanaman Mantikei. Stadion itu diharapkan memiliki rumput berstandar FIFA. Selain itu stadio bisa dimanfaatkan untuk konser musik, dengan panggung permanen dan karpet khusus. Bila ada konser tunggal, karpet ditutup memakai pluring.
Hanya, rencana itu ditunda karena alokasi anggaran lebih fokus pada proyek multiyears atau tahun jamak. Dengan demikian anggaran tahun ini hanya dialokasikan buat lintasan lari.
"Kami berharap bisa mewujudkan desain seperti rencana awal. Namun kami memang harus menunda dulu untuk renovasi Stadion Sanaman Mantikei," ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Tengah Falery Tuwan menuturkan bila Stadion Tuah Pahoe tetap akan digunakan Kalteng Putra untuk pertandingan Liga 2. Pihaknya juga sudah menjalin kontak dengan manajer Kalteng Putra, Hassanudinnor, terkait penggunaan stadion.
"Kami hanya ingin memastikan pembangunan lintasan lari tidak akan mengganggu saat pertandingan Liga 2 digelar di stadion itu. Stadion juga tetap akan dipelihara," ujar Falery.
Menurutnya saat ini ada 12 tenaga kontrak yang tetap ditempatkan di stadion. Mereka bertugas melakukan pemeliharaan seperti petugas rumput, jaga malam, cleaning service dan tenaga administrasi. []
