Semarang, (Tagar 3/2/2019) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo berkampanye di hadapan ribuan pelaku usaha di Jawa Tengah di Hotel MG Setos, Kota Semarang. Ketika datang waktu Magrib, Jokowi mengingatkan pendukungnya agar tidak lupa menjalankan salat.
“Dalam kesempatan yang baik ini saya melihat, kalau saya ke sini kan musafir, jadi silakan yang mau (salat) Magrib dulu,” tutur Jokowi, Sabtu (2/2).
Peringatan sekaligus imbauan ini disampaikan Jokowi lantaran ia menyadari kampanyenya bersamaan dengan waktu salat magrib. Pasangan KH Ma’ruf Amin ini pun tak berpanjang lama lagi berdiri di panggung. Sesaat kemudian ia mengakhiri pidato kampanyenya, terlebih waktu juga sudah menunjukkan sekitar pukul 18.30 WIB.
Dalam kampanyenya, Jokowi memaparkan program pembangunan yang telah dilakukannya selama memimpin Indonesia sepanjang hampir lima tahun terakhir. Seperti pembangunan jalan tol Trans Jawa, yang menghubungkan ujung timur hingga barat Pulau Jawa.
Juga jalan tol Trans Sumatera dan Trans Papua yang sedang dalam masa pengerjaan. “Kalau jalan ini siap, tol Sumatera siap, kita akan siap bersaing dengan negara lain, memperlancar arus barang. Ini sangat penting bagi ekonomi makro bangsa,” tegasnya.
Jokowi bercerita, tahun 1978 Indonesia membangun tol Jagorawi sepanjang 50 km. Saat itu, pamor Indonesia langsung naik lantaran negara-negara lain ingin tahu konsep dan metode pembangunan tol. “Tapi setelah 40 tahun, sampai 2014, kita baru bangun 780 km. Sudah 40 tahun baru 780 km,” ujarnya.
Karena itu Kabinet Kerja menggenjot laju pembangunan jalan tol. “Kita sampai akhir 2018 kemarin sudah 782 km. Akhir tahun ini, hitungan kita akan capai 1.854 km,” jelas Jokowi disambut riuh tepuk tangan pendukungnya.
Walaupun demikian, Jokowi mengaku belum puas dan meminta rakyat Indonesia tidak cepat bangga hati. Sebab jika dibandingkan dengan China, laju pembangunan tol di Indonesia kalah jauh.
“Itu jangan ditepuktangani karena saya masih anggap lamban. Coba lihat China Tiongkok. Dalam kurun waktu sama, sudah 280 ribu kilometer. Kita harus sedih lihat angka itu. Kita 780 kilometer, mereka 280 ribu kilometer,” imbuh calon presiden petahana ini.
Dalam kesempatan itu, perwakilan pengusaha diwakili Ketua Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono berikrar untuk mendukung dan memenangkan Jokowi dalam kontestasi Pemilu 2019.
“Kami segenap pengusaha Jawa Tengah yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah memberikan dukungan sepenuhnya dan siap memenangkan Bapak Ir H Joko WIdodo dan Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019 – 2024,” kata Kukrit diikuti ribuan pelaku usaha koleganya.
Sementara Koordinator Acara Deklarasi Dukungan Paguyuban Pengusaha Jateng, Hendrar Prihadi menyatakan bahwa Jokowi membutuhkan jutaan suara untuk memenangi Pilpres 2019. Ia optimistis masyarakat Jateng bakal kembali melihat Jokowi dilantik sebagai Presiden untuk periode kedua.
"Insya Allah kita akan menyaksikan pelantikan Jokowi lagi. Kami bangga dan kami love u full, Pak Jokowi. Jadi Bapak enggak usah khawatir di-bully. Mereka yang bully jalan tol tapi mereka juga yang lewat jalan tol,” beber pria yang menjabat sebagai Wali Kota Semarang tersebut.
Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menambahkan tol Trans-Jawa merupakan salah satu bukti keberhasilan Jokowi membangun Indonesia. "Warga Semarang ke Solo sekarang cukup 50 menit, ke Surayaba cukup tiga jam. Bandara Semarang dulu dikatakan bandara terjelek di dunia, di zaman Pak Presiden Jokowi menjadi terunik di Indonesia,” tuturnya. []