Kampus Merdeka, Akademisi Makassar: Tak Semua Siap

Akademisi Makassar Erwin Akib menilai gagasan Nadiem, Kampus Merdeka, sangat positif tapi tak semua perguruan tinggi siap.
Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, Senin, 27 Januari 2020. (Tagar/Aan Febriansyah)

Makassar - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meluncurkan empat program kebijakan untuk perguruan tinggi yang bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Merdeka. Menanggapi hal tersebut, akademisi Makassar Erwin Akib menilai gagasan Nadiem sangat positif tapi tak semua perguruan tinggi siap.

"Ramai-ramai orang menyambut pernyataan Nadiem dengan respon yang positif. Tapi apakah dari respon itu, perguruan tinggi di Indonesia mampu untuk menerimanya. Ada kekhawatiran nantinya kedepan ada perguruan tinggi swasta yang bisa gulung tikar karena kebijakan tersebut," kata Erwin ditemui Tagar, Senin 27 Januari 2020.

Itu tadi kalau tidak ada inovasi di perguruan tinggi, bisa saja perguruan tinggi itu gulung tikar.

Erwin mengatakan, wacana yang dikeluarkan oleh Menteri Nadiem penting bagi perguruan tinggi swasta untuk bisa duduk bersama membicarakan inovasi dari mantan bos Gojek itu.

"Itu tadi kalau tidak ada inovasi di perguruan tinggi, bisa saja perguruan tinggi itu gulung tikar karena tak mampu untuk berinovasi seperti keinginan Nadiem," tambah Erwin.

Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar ini menyebutkan, kebijakan yang dikeluarkan Nadiem itu sudah oke, hanya saja perlu melihat Indonesia secara holistic, jangan hanya melihat pendidikan dari Pulau Jawa, tapi juga perguruan tinggi yang ada di Indonesia bagian timur.

"Mesti harus sampai indonesia timur, kebijakan lompatan bagus, hanya memang harus melihat kondisi geografis Indonesia kalau mau melakukan lompatan selevel dengan singapura harus dilakukan secara menyeluruh dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan bisa sampai 20 tahun kedepan," jelas Erwin.

Sebelumya, Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang merupakan program Nadiem itu terdapat empat poin penting yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan otonomi bagi perguruan tinggi negeri dan swasta untuk membuka program studi (prodi) baru.

Kedua, program akreditasi akan bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang siap naik peringkat

Ketiga, Nadiem Makarim mengatakan akan memberikan kemudahan perubahan status dari perguruan tinggi negeri satuan kerja (PTN-Satker) dan badan layanan umum (PTN-BLU) menjadi badan hukum (PTN-BH). Ke empat, Kemendikbud akan memberikan hak magang tiga semester kepada mahasiswa di luar program studi. []

Berita terkait
UMY Sebut Kampus Merdeka Nadiem Makarim Belum Matang
Wakil Rektor UMY menyebut kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim tentang Kampus Merdeka belum matang. Setidaknya ada dua alasan. Apa itu?
Kambing Hitam Nadiem Makarim
Jangan suka cari kambing hitam, Nadiem Makarim, kambing hitam sudah habis di-booked untuk perayaan Idul Adha tahun ini. Tulisan akademisi UGM.
Mendikbud Nadiem Setuju USU Tambah Enam Guru Besar
Rektor USU Medan sebut Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyetujui penambahan enam guru besar (profesor) di universitas itu
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.