Kapolda Sebut Polisi di Medan Tewas Akibat Kelalaian

Kapolda Sumatera Utara menegaskan ada kelalaian atas peristiwa kematian personel Satuan Sabhara di Medan.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin.(Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin menegaskan ada kelalaian atas peristiwa kematian Brigadir Polisi Dua (Bripda) DO, personel Satuan Sabhara di Medan pada Sabtu, 28 Maret 2020 lalu.

Bripda DO tewas diterjang peluru dari senjata api jenis glock milik Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bagus Suropratomo Oktobrianto. Bripda DO tewas di baraknya Jalan Putri Hijau, Kota Medan.

"Benar sekali, senjata itu milik AKBP Bagus, makanya mereka lalai dan terjadilah kecelakaan yang mengakibatkan anggota kami meninggal dunia," kata Martuani, Senin, 30 Maret 2020.

Namun Martuani tidak merinci siapa yang lalai dalam insiden itu. Apakah Bripda DO, AKBP Bagus sebagai pemilik senjata, atau ajudan AKBP Bagus bernama Bripda DI, yang ketika itu dipercaya memegang senjata tersebut. "Perkaranya tetap kita ajukan sebagai kelalaian," kata Martuani.

AKBP Bagus sejauh ini belum berhasil dikonfirmasi terkait kepemilikan senjata yang menyebabkan tewasnya Bripda DO. Dihubungi lewat telepon selulernya, lulusan Akademi Polisi Tahun 1998 itu belum memberikan respons.

Perkara ini masih dalam penyelidikan. Kita belum bisa menyimpulkan apakah ini bunuh diri atau tidak

Dalam kasus ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan memeriksa sedikitnya lima orang saksi, diantaranya Bripda DI, Bripda DD, Bripda DFP, Bripda ASD, dan Bripda FA. 

Mereka semua adalah personel dari Satuan Sabhara dan merupakan rekan korban. AKBP Bagus juga kabarnya sudah dimintai keterangan.

Pemeriksaan ini dibenarkan Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan Polrestabes Medan Komisaris Polisi Herwansyah Putra, Minggu, 29 Maret 2020.

"Untuk saksi yang diperiksa Satreskrim Polrestabes Medan sudah ada lima personel. Perkara ini masih dalam penyelidikan. Kita belum bisa menyimpulkan apakah ini bunuh diri atau tidak," kata Herwansyah.

Sebagaimana diketahui, senjata api yang dipinjamkan Bripda DI kepada Bripda DO meletus dan mengenai kepala Bripda DO. Hanya dengan satu peluru, Bripda DO tewas di tempat.

Suara ledakan senjata itu membuat seluruh personel yang saat itu sedang berdinas kaget. Mereka melihat Bripda DO tewas bersimbah darah di baraknya. 

Pasca kejadian, jenazah Bripda DO dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi. Tim Inafis Polrestabes Medan sudah memeriksa tempat kejadian perkara, dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Kepala Satreskrim Polrestabes Medan Ajun Komisaris Besar Polisi Maringan Simajuntak, membenarkan insiden yang menewaskan personel Satuan Sabhara itu.[]

Berita terkait
Senpi Menewaskan Polisi di Medan Milik Perwira Polda
Propam Polrestabes Medan sudah memeriksan lima polisi terkait kasus tertembaknya Bripda DO akibat senpi milik rekannya
Polisi di Medan Tewas Kena Peluru Senjata Kawannya
Personel Kepolisian Resor Kota Medan, Sumatera Utara, Brigadir Dua DO, ditemukan tewas ditembus peluru senjata api milik rekannya sendiri.
Di Medan, Seorang Polisi Mencuri Cokelat di Swalayan
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Medan menangkap anggota polisi yang mencuri di swalayan.