Banda Aceh - Sejumlah hasil kerajinan tangan narapidana anak dan penghuni rumah tahanan dipamerkan dalam pameran bursa kerja di Gedung LPM UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Aceh, Selasa 5 November 2019.
Kepala Sub Seksi Pendidikan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Banda Aceh, Mutya Delima mengatakan dalam pameran itu, pihaknya memamerkan berbagai karya milik anak didik, seperti gantungan kunci, lukisan-lukisan abstrak dan masih banyak karya lainnya.
Harapan ke mereka setelah bebas nanti masih ada harapan hidup, bukannya masuk lapas sudah berakhir semua harapan.
Selain hasil karya anak didik LPKA Kelas II Banda Aceh, pameran juga diisi oleh hasil karya penghuni dari Rutan Kelas II B Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.
"Kita ketahui penghuni lapas berusia di bawah 18 tahun, kita tidak memfokuskan mereka menghasilkan karya yang besar," kata Mutya.
Menurut Mutya, pameran itu digelar untuk memotivasi anak-anak didik LPKA, di mana hasil kerajinannya bisa dilihat oleh orang banyak. Ia berharap, dengan pameran itu, narapidana anak dapat bangkit saat keluar dari lapas nanti.

"Tujuannya untuk memotivasi mereka, dan memberi harapan ke mereka setelah bebas nanti masih ada harapan hidup, bukannya masuk lapas sudah berakhir semua harapan," ujarnya.
Sementara, Kepala Pusat Pendampingan dan Pengembangan Mutu Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Jailani menyebutkan, bursa kerja tersebut merupakan perdana mereka gelar. Dalam kegiatan itu, pihaknya mengundang sejumlah perusahaan dan instansi yang berpotensi menampung alumni kampus tersebut di dunia kerja.
"Sekarang kampus tidak hanya melahirkan sarjana, tapi menghubungkan para alumni dengan dunia kerja," kata Jailani.
UIN Ar-Raniry, sebut Jailani, saat ini memiliki sejumlah prodi-prodi yang siap menempatkan alumninya di sejumlah perusahaan dan instansi.
"Di LPKA misalnya, kita punya Prodi Bimbingan Konseling, baik pendidikan dan masyarakat, jadi jika kebutuhan psikolog kita siap," ujar Jailani.
Pameran itu digelar oleh Lembaga Pengembangan Mahasiswa (LPM) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, berlangsung hingga 5-7 November 2019 mendatang. []
Baca juga:
- Pelopor Mata Uang Emas Dunia Berasal dari Aceh
- Pria Nias di Aceh Masuk Islam Dituntun Ulama Palestina
- Ulama Aceh soal Larangan Cadar dan Celana Cingkrang