Jakarta - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding meminta pemerintah Indonesia memulangkan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, ihwal kehadirannya dalam acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Jakarta, 18 Agustus 2020 lalu.
"Kalau memang dianggap tidak tepat, dipulangkan saja ke negaranya. Diganti dengan (Dubes) yang baru," ujar Karding saat dihubungi Tagar, Kamis, 20 Agustus 2020.
Kadir menilai, tindakan Zuhair yang mendatangi deklarasi KAMI dapat dianggap melanggar etik Kedubesan. Musababnya, perwakilan asing sewajibnya mengambil sikap netral dan tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik apa pun di dalam negeri.
Baca juga: Datangi KAMI, Pemerintah Harus Panggil Dubes Palestina
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun. (Foto: Antara/Sugiharto Purnama)
Karding: Kalau memang dianggap tidak tepat, dipulangkan saja ke negaranya. Diganti dengan (Dubes) yang baru
Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai kehadiran Zuhair di acara itu dapat dimaknai sebagai bentuk dukungan Palestina terhadap KAMI.
"Kenapa demikian? Kehadiran Dubes Palestina pada acara itu justru bisa dimaknai sebagai sebuah bentuk dukungan negara Palestina. Karena Dubes itu mewakili sebuah negara di negara lain," kata Ferdinand kepada Tagar, Rabu, 19 Agustus 2020.
Baca juga: Din Syamsuddin Cederai Hubungan Indonesia - Palestina
"Jadi apa yang dilakukan duta besarnya bisa disamakan dengan mewakili sikap negaranya," tutur dia.
Diketahui, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menghadiri acara deklarasi KAMI. Hal tersebut menjadi sorotan lantaran tindakan Zuhair dinilai merujuk politis.
Adapun KAMI menggelar deklarasi di Lapangan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Agustus 2020. Dalam deklarasi tersebut, turut hadir para tokoh, yakni Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Titiek Soeharto, Bachtiar Chamsyah, Rochmat Wahab, Rocky Gerung, Refly Harun, Hafid Abbas, Chusnul Mariyah dan Amien Rais. []