Kata Kabaharkam, Ini Penyebab Banjir Bandang Labura

Kabaharkam Mabes Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengaku prihatin atas terjadinya banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Tim Brimob Sumatera Utara saat melakukan pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Labura. (Foto: Tagar/Humas Polres Labuhanbatu)

Medan - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengaku prihatin atas terjadinya banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sabtu 28 Desember 2019 malam.

Sekaitan musibah itu, Agus pun menyalurkan bantuan sembako dan tali asih kepada seluruh korban, melalui Direktorat Polisi Air dan Udara (Dit Polairud) Polda Sumatera Utara.

"Saya sudah salurkan bantuan, namun bukanlah seberapa, semoga itu dapat meringankan duka korban banjir bandang di Labura, terutama yang rumahnya rusak dan yang membutuhkan," kata Agus melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat 3 Januari 2020.

Bantuan sembako tersebut dibawa dengan menggunakan mobil truk menuju lokasi banjir bandang dan langsung diterima oleh warga.

Agus juga menyampaikan belasungkawa atas musibah bencana alam yang terjadi di Tanah Air, dari banjir bandang yang terjadi di Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara hingga banjir yang terjadi di Jabodetabek.

"Saya atas nama Kapolri Jenderal Idham Azis menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Di mana bencana banjir dan banjir bandang yang terjadi di Tanah Air menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material," ucapnya.

Mari kita bahu-membahu membantu sesama, tidak perlu saling menyalahkan

Bencana yang terjadi di Tanah Air, ungkap Agus, selain karena faktor alam, yaitu curah hujan yang tinggi, juga disebabkan kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga alam, seperti membuang sampah sembarangan dan tidak membersihkan saluran air. 

Komjen Pol Agus AndriantoKabaharkam Polri, Komjen Pol Agus Andrianto.(Foto: Tagar/Humas Baharkam)

Sehingga pada saat terjadi curah hujan yang debit airnya tinggi, air tidak dapat mengalir secara normal.

Selain menyalurkan sembako, Agus juga menyalurkan obat-obatan, air mineral hingga pendirian posko sementara.

"Mari kita bahu-membahu membantu sesama, tidak perlu saling menyalahkan. Meringankan beban warga lebih baik dari pada tidak sama sekali. Saya juga sudah perintahkan jajaran Baharkam untuk turun dalam misi kemanusiaan ini," kata Agus.

Beberapa lokasi penyaluran yakni korban banjir bandang di Labura, korban banjir Jabodetabek di Satpas Simpang Daan Mogot, Perumahan Taman Semanan Indah, Kelurahan Duri Kosambi, DKI Jakarta dan lokasi lainnya.

Agus mengimbau warga korban banjir untuk tidak segan mengambil bantuan logistik dan obat-obatan yang ada di pos-pos yang disediakan.

"Banjir bandang yang terjadi di Labuhanbatu Utara yang melanda tiga desa di Kecamatan Na IX-X menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan dua lagi dinyatakan hilang masih dalam proses pencarian, 17 rumah rusak berat. Sedangkan Jabodetabek menyebabkan 43 orang meninggal dunia dan merusak seribuan rumah dan kendaraan. Ini harus menjadi perhatian kita semua," tandas Agus.

Sebagaimana diketahui, banjir bandang merusak tiga belas rumah di tiga desa di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Di Desa Pematang ada lima rumah dan dua jembatan rusak akibat terjangan air Sungai Kapia dan Sungai Mardua.

Di Desa Hatapang, ada lima rumah yang rusak akibat luapan Sungai Hatapang. Terakhir, di Desa Batu Tunggal, sebanyak tiga rumah rusak akibat luapan Sungai Aek Buru. []

Berita terkait
DPRD Sumut: Usut Perambah Hutan di Labuhanbatu Utara
Dugaan perambahan hutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, mencuat setelah terjadi banjir bandang.
Viral, Polisi Jatuh saat Bantu Banjir Bandang Labura
Viral di Facebook video memperlihatkan polisi jatuh saat membantu merobohkan rumah warga korban banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Walhi Ungkap Penyebab Banjir Bandang di Labura
Walhi Sumatera Utara menyebut dugaan penebangan pohon secara tidak resmi di hutan, penyebab banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara.