Jakarta - Mantan Menteri Pariwisata Mari Elka Pangestu mengatakan industri turisme akan menjadi sektor yang pertama kali terpukul akibat wabah virus corona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang saat ini tengah berkembang secara global. Asumsi tersebut merujuk pada keputusan pemerintah yang sementara waktu menutup pintu beberapa sektor, salah satunya sektor pariwisata dari dan ke China.
"Walaupun kontribusi sektor pariwisata tidak terlalu besar terhadap pembentukan PDB [produk domestik bruto], namun sektor ini yang akan merasakan dampaknya pertama kali," kata Mari di Jakarta, Rabu 5 Februari 2020.
Baca juga: Industri Dalam Negeri Akan Turun Dampak Virus Corona
Mari mencatat peranan sektor pelisir pada perekonomian nasional diperkirakan menyumbang PDB sebesar empat persen. "Tapi kalau termasuk sektor transportasi dan segala macamnya, kira-kira kontribusi terhadap PDB bisa mencapai tujuh hingga delapan persen," tuturnya.

Sosok yang bakal menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada Maret mendatang itu menilai perlambatan ekonomi di China perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir imbasnya terhadap perekonomi Indonesia secara makro.
"Yang akan banyak dampaknya kepada pertumbuhan adalah penuruan ekonomi China, apabila ekonomi mereka turun satu persen maka akan berdampak 0,3 persen terhadap perekonomian di Indonesia," kata dia.
Untuk itu, Mari menyarankan kepada negara agar meneruskan sejumlah langkah reformasi regulasi, termasuk mendorong pembahasan omnibus law. Sebab, menurut dia ada potensi relokasi beberapa perusahaan multinasional dari China ke berbagai negara lain di kawasan.
"Misalnya waktu isu SARS berkembang di China, akhirnya Matel yang memproduksi boneka Barbie merelokasi pabriknya ke Indonesia," ucapnya. []