Samosir - Kayaker kelas dunia Nigel Foster bersama istrinya serta para pencinta olahraga kayak yang berasal dari dalam dan luar negeri mengarungi perairan Danau Toba di Desa Sabulan, Kecamatan Sitiotio, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat 21 Februari 2020.
Nigel Foster, pria kelahiran Inggris pada 68 tahun lalu adalah seorang kayaker laut Inggris, perancang kayak, dan instruktur, bahkan juga seorang penulis dan pengamat budaya.
Dia adalah pendayung pertama dan termuda yang pernah mengelilingi Islandia dengan kayak. Telah mendayung kayak di Brighton, Inggris ketika berusia 15 tahun.
Rombongan Nigel Foster dipimpin Iman Situmorang. Mereka sangat menikmati perairan Danau Toba, serta sangat tertarik untuk mempelajari budaya dan sejarah orang Batak.
Dari Desa Sabulan mereka menggunakan kayak yang oleh orang Batak disebut dengan solu, menuju Huta Tamba.
Di kampung ini mereka mengunjungi rumah bekas kediaman Nagari Tamba, dan diterima tetua desa Ompung Humisar boru Tamba, yang merupakan putri bungsu Nagari Tamba serta cucu dari Nagari Tamba, Roy Tamba.
Ketika melihat rumah bolon khas Batak peninggalan Nagari Tamba tersebut, tampak anggota rombongan tertegun dan kagum terhadap struktur bangunan.
Seperti kebanyakan rumah bolon, bangunan dari kayu didirikan tanpa menggunakan paku sebagai perekatnya.
Perhatian mereka sangat besar, bukan hanya menikmati perairan Danau Toba tapi sebenarnya lebih kepada usaha memahami tradisi
Saat memasuki rumah tersebut, mereka merasa nyaman. Embusan angin mengalir sejuk dari beberapa jendela bangunan, yang memang cukup terbuka lebar.
"Nigel Foster dan rombongan selain untuk mengarungi Danau Toba, mereka juga punya perhatian khusus terhadap sejarah dan peradaban Batak. Nigel Foster punya keinginan untuk ikut mempublikasikan pemahaman kebudayan yang didapatkannya, dalam tulisannya nanti," ujar Iman.
Menurut Iman, kegiatan mengarungi Danau Toba oleh para kayaker dunia rencananya akan dilakukan secara kontinu.
"Perhatian mereka sangat besar, bukan hanya menikmati perairan Danau Toba tapi sebenarnya lebih kepada usaha memahami tradisi, peninggalan sejarah yang merupakan kekayaan perdaban dan hal-hal yang ingin mereka pelajari sebagai manusia," ungkap Iman.
Setelah menikmati makan siang yang mereka persiapkan sebelumnya, rombongan Nigel Foster meninggalkan Huta Tamba dan kembali mengayuh kayak menuju Harian Boho, berjarak puluhan kilometer.
Nigel Foster juga bakal mengunjungi Hutan Tele di Lintong untuk melihat situs bersejarah peninggalan Ompu Guru Sojuangon Situmorang, berupa kuburan batu.
Mereka berjanji akan mempromosikan keindahan Danau Toba dan kebudayaannya kepada kelompok penggemar olahraga kayak di seluruh dunia.
Nigel Foster sangat menikmati aktivitas luar ruang dan pendidikan studi lingkungan. Dia bahkan memutuskan mengejar bidang ini sebagai karier.
Nigel Foster juga dipekerjakan oleh Dewan Wilayah Sussex Timur untuk mengajar sebagai instruktur atau guru di Burwash Place, Britania Raya. []