Banda Aceh - Penantian panjang Persiraja Banda Aceh kembali ke kasta tertinggi berakhir sudah. Setelah menunggu 18 tahun, Persiraja kembali ke Liga 1 usai menaklukkan Sriwijaya FC 1-0 dalam perebutan tempat ketiga di Liga 2 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin 25 November 2019.
Persiraja terakhir kali berkompetisi di musim 2001. Mereka menduduki peringkat 12 dari 14 tim Divisi Utama (kasta tertinggi liga saat itu). Di saat itu pula, Persiraja masih diperkuat sang legenda, Irwansyah, yang juga pemain tim nasional.
Setelah terdegradasi, Laskar Rencong harus berjuang keras menanti kesempatan kembali ke kasta tertinggi. Kesempatan itu akhirnya tiba saat Persiraja mengarungi kompetisi musim 2019.
Perjalanan Persiraja menuju Liga 1 sempat diwarnai kontroversi, termasuk pertandingan di 8 Besar melawan Sriwijaya FC yang berakhir imbang 0-0. Di laga itu kedua tim dinilai hanya ingin mencari aman karena hasil imbang membawa mereka lolos ke semifinal. Namun perjuangan keras Persiraja berakhir manis.
Saat memasuki putaran kedua, kami sepakat membidik promosi Liga 1. Target kami harus bisa ke kasta tertinggi
Di laga perebutan tempat ketiga sekaligus memburu tiket promosi terakhir, pemain Persiraja Assanur Rijal menjadi bintang kemenangan tim. Eks pemain Aceh United itu mencetak satu-satunya gol di laga itu. Gol tersebut sekaligus menjadikan pemain berusia 23 tahun itu sebagai top scorer klub setelah mengoleksi 12 gol.
Pelatih Persiraja, Hendri Susilo tak mampu menyembunyikan kebahagiaan dan bersyukur atas hasil itu. Pasalnya usaha keras membawa Persiraja promosi akhirnya membuahkan hasil.
“Saya tidak bisa banyak bicara. Bukan karena apa tetapi saya bahagia sekali karena sebelumnya kami memang tidak target ke Liga 1,” kata Hendri.
Mantan pelatih PSPS Riau ini menjelaskan sejak awal kompetisi dirinya tidak berharap penuh Persiraja lolos ke Liga 1. Pasalnya persiapan tim termasuk kurang bila dibandingkan tim-tim kuat lain.
Begitu pula materi pemain dinilai tak komplet. Namun di putaran kedua, Persiraja berani mengubah target setelah penampilan gemilang tim di putaran sebelumnya.
“Melihat dari persiapan dan perjalanan di kompetisi, tim semakin menunjukkan kapasitasnya. Saat memasuki putaran kedua, kami sepakat membidik promosi Liga 1. Target kami harus bisa ke kasta tertinggi,” katanya.
Suporter setia Persiraja, Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju (SKULL) melakukan sujud syukur bersama di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Senin 25 November 2019. Mereka bersyukur atas keberhasilan Persiraja promosi ke Liga 1. (Foto: SKULL)
Menurut Hendri keberhasilan Persiraja promosi ke Liga 1 menjadikan klub harus kembali bekerja ekstrakeras melakukan persiapan yang lebih baik. Dengan demikian, dia berharap juara Perserikatan tahun 1980 ini tak sekadar menumpang lewat di kasta tertinggi tetapi mampu bersaing dengan tim-tim lain.
Tidak hanya tim yang dipersiapkan lebih baik, termasuk mengincar pemain asing tetapi juga fasilitas pendukung, seperti stadion harus segera diperbaiki. Apalagi persyaratan bagi klub Liga 1 tidak mudah dan dibutuhkan biaya tak sedikit saat mengarungi kompetisi.
“Saya berharap Persiraja ke depan lebih bagus, manajemen lebih profesional. Aspek pendukung harus diperbaiki di Banda Aceh, terutama stadion,” kata Hendri.
Setelah Persiraja memastikan lolos ke Liga 1, suporter setia Persiraja, Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju (SKULL), melakukan sujud syukur bersama di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Ketua SKULL, Teuku Iqbal Djohan menyebutkan aksi ini merupakan bentuk syukur atas dikabulnya doa mereka oleh Allah SWT yaitu lolosnya Persiraja ke Liga 1.
“Aksi ini dilakukan secara spontan setelah sebelumnya melakukan konvoi merayakan keberhasilan Persiraja,” kata Iqbal. []