Jakarta - Kebijakan perluasan ganjil-genap (gage) di DKI Jakarta belum berdampak signifikan terhadap kenaikan jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
Menurut dia, jumlah penumpang per Senin, 9 September 2019, ada sekitar 87 ribuan penumpang. Dibanding pekan lalu ada kenaikan, biasanya sekitar 70 ribu hingga 80 ribu-an. Baru hari pertama, sehingga belum bisa dijadikan sebagai angka evaluasi menyeluruh.
Kita baru bisa bicara rangkaian kalau penumpang sudah di angka 170 ribu.
"Saya harus lihat satu pekan ke depan seperti apa, lalu satu bulan ke depan," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Selasa, 10 September 2019, seperti diberitakan Antara.
William merasa optimis kebijakan itu akan mendorong jumlah penumpang MRT, akhirnya dapat mengurangi tingkat kemacetan di ibu kota.
"Memang kita ingin ajak masyarakat untuk naik MRT daripada bermacet-macetan. Naik MRT sepanjang Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia paling aman dan enak. Dan cepat hanya 30 menit," ucapnya.
Pihak MRT, kata dia, bakal menambah jumlah rangkaian kereta bila penumpang menyentuh angka 170 ribu. Saat ini, MRT Jakarta mengoperasikan 16 rangkaian kereta, satu rangkaian kereta memiliki 6 gerbong.
"Kita baru bisa bicara rangkaian kalau penumpang sudah di angka 170 ribu, mungkin 2-3 tahun dari sekarang, tapi really good now dengan angka sekarang," katanya.
William Sabandar mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk mengintegrasikan layanan dengan transportasi sejenis.
"Nantinya kereta cepat akan tersambung. Jadi nanti kereta cepat masuk ke Halim, Jakarta Timur, dari sama penumpang bisa ke LRT sampai dukuh atas, Jakarta Pusat dan akan berintegrasi dengan MRT. Jadi kalau dari Bandung ingin ke kawasan sepanjang jalan Sudirman-Thamrin bisa lebih bisa cepat" katanya.
Terkait proyek MRT fase II dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Stasiun Kota, ia mengatakan masih berjalan sesuai jadwal dan ditargetkan selesai pada sekitar periode kuartal ketiga 2024.
"Dengan pembangunan yang masih sesuai target pada September 2024 akan bisa beroperasi fase kedua dari MRT Jakarta jalur utara-selatan," ujarnya. []