Makassar - Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar mengklaim bahwa ratusan Warga Negara Asing (WNA) dari berbagai negara, yang menghadiri pertemuan umat muslim dunia di Pesantren Darul Ulum, Kelurahan Niranuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel, telah dilakukan pemeriksaan keimigrasian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Semua WNA yang berada di Kabupaten Gowa sekarang, sudah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP, serta tidak ada permasalahan dari sisi keimigrasian," tegas Kepala Kantor Imigrasi Makassar, Andi Pallawarukka saat dihubungi Tagar, Kamis 19 Maret 2020.

Menurut Andi Pallawarukka, semua WNA yang masuk ke Sulsel khusunya ke Kabupaten Gowa, telah sesuai dengan prosedur yang ada. Dan bahkan, mereka ini juga telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Tim Karantina Kesehatan di Bandara Sultan Hasanuddin.
Semua WNA yang berada di Kabupaten Gowa sekarang, sudah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP.
"Terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh karantina kesehatan yang ada di bandara, kalau hasilnya clear dari kesehatan baru dilakukan pemeriksaan oleh petugas Imigrasi," jelasnya.
Andi Pallawarukka juga mengaku jika pihaknya telah mengunjungi kegiatan pertemuan jemaah yang mengusung tema Ijtimah Jemaah Tabligh Se-Asia di Kabupaten Gowa itu.
Ia mengatakan jika kegiatan pertemuan umat Islam dunia itu dihadiri 12 negara, dengan jumlah keseluruhan WNA sebanyak 474 orang.
"Tadi pagi, saya sudah ke Gowa tempat dilaksanakan acara. Saya ketemu dengan panitia pelaksana Ijtima, untuk memastikan jumlah WNA yang sudah ada disana. Diperoleh informasi bahwa yang datang sampai saat ini ada 12 Negara dengan jumlah keseluruhan WNA sebanyak 474 orang," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyebut bahwa kegiatan Ijtima Jemaah Tabligh Se-Asia di Kabupaten Gowa, Sulsel, dibatalkan. Pembatalan kegiatan yang dihadiri WNA ini, untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di Sulawesi Selatan.
"Untuk minimalisir interaksi peserta dengan warga sekitar, kami telah meminta pihak kepolisian untuk mengisolasi para peserta agar tidak melakukan kontak dengan warga," ucap Nurdin Abdullah. []