Kekalahan Tragis Jadi Beban The Reds Hadapi Atletico

16 Besar Liga Champions pertemukan The Reds dan Atletico sebagai wakil Spanyol, The Reds pikul beban kekalahan tragis di Liga Eropa dari Atletico
Tim utama Liverpool FC (Foto: liverpoolfc.com)

Jakarta – Hasil undian (drawing) 16 besar Liga Champions Eropa jadi tantangan besar dan berat bagi Liverpool sebagai juara bertahan karena The Reds, julukan untuk Liverpool, bertemu dengan wakil Spanyol, Atletico Madrid. Soalnya, pada pertemuan terakhir Atletico menyingkirkan Liverpool di babak eliminasi Liga Europa 2009-2010. 

Bisa jadi kekalahan pahit itu akan jadi batu sandungan bagi pasukan Jurgen Klopp, manajer Liverpool, ketika bertandang ke markas Atletico di Stadion Wanda Metropolitano tanggal 19 Februai 2020 pada leg pertama.

Bagi The Reds kemenangan dengan mempertahankan gelar akan menambah jumlah juara karena sekarang baru mengantogi enam gelar juara (1977, 1978, 1981, 1984, 2005, dan 2019), dan tiga kali runner-up (1985, 2007, 2018). Saingan terdekat Liverpool di Inggris adalah Manchester United yang mengantongi tiga kali juara Liga Champions (1968, 1999, dan 2008) dan 2 kali runner-up (2009, 2011).

Dengan perolehan enam gelar juara, The Reds di bawah Real Madrid (Spanyol) dengan 13 gelar (1956, 1957, 1958, 1959, 1960, 1966, 1998, 2000, 2002, 2014, 2016, 2017, 2018) dan tiga kali runner-up (1962, 1964, 1981), serta AC Milan (Italia) dengan tujuh kali juara (1963, 1969, 1989, 1990, 1994, 2003, 2007) dan empat kali runner-up (1958, 1993, 1995, 2005). Di bawah The Reds ada Bayern Munchen (Jerman) dan Barcelona (Spanyol) masing-masing lima kali juara dan Ajax (Belanda) empat kali juara.

Bagi Klopp tidak ada pilihan selain memenangkan laga dengan Atletico di laga tandang. Sedangkan laga kandang akan berlangsung di Stadion Anfield tanggal 12 Maret 2020. The Reds juga bertarung  mempertahakan posisi klasemen puncak sementara di Liga Premier Inggris karena musim lalu mereka dipecundangi Manchester City ketika itu selisih poin hanya satu.

liv1Manajer Liverpool, Jurgen Klopp (Foto: twitter.com/LFCIndonesia)

Prediksi awal menempatkan The Reds pada posisi sulit karena dari empat pertemuan dengan Atletico sekali menang, dua kali seri dan sekali kalah. Kekalahan ini pahit karena membuat The Reds tersingkir dari Liga Eropa. Itu artinya skor imbang. Dengan kondisi ini Klopp tidak bisa memandang kekuatan Atletico dengan sebelah mata. Dari langkah Klopp yang melepaskan kejuaran Piala Liga, pertandingan dengan Aston Villa, 18 Desember 2019, yang berakhir dengan kekalahan The Reds 5-0 menunjukkan Klopp mementingkan Liga Champions dan Liga Primer. Klopp memasang pemain-pemain muda pada laga dengan Aston Villa. Ini bisa saja taktik Klopp menjaga kebugaran pemain-pemain intinya untuk menghadapi Atletico.

Kabarnya, Klopp sudah memperkirakan akan bertemu dengan klub wakil Spanyol. Bisa Madrid bisa juga Atletico. Ternyata The Reds ketemu Atletico yang diasuh oleh Diego Simeone. Di situs resmi Liverpool FC, Klopp mengatakan: "Ini hasil undian yang menarik. Sebelum pengundian, saya benar-benar berpikir itu akan berhadapan dengan salah satu dari dua klub Madrid, dan begitulah adanya.”

Dengan bekal pemain sekarang Klopp akan menghadap Atletico, tapi kali ini di leg pertama mereka melakukan laga tandang. Tapi, Kloop memperkirakan Simeone justru tidak senang menghadapi Liverpool di babak 16 besar.

Posisi Liverpool di Liga Primer Inggris ada di puncak klasemen sementara dengan 49 poin dari 17 laga tanpa kekalahan. Sedangkan Atletico ada di posisi ke-5 dengan 29 poin dari 17 laga dengan dua kali kekalahan.

Menurut Klopp laga tandang Liverpool akan jadi pertandingan yang sulit bagi tuan rumah dan tamu karena kedua tim sudah terbiasa bermain sepak bola yang intens, tapi dengan gaya dang organisasi yang berbeda. “Tapi, keduanya siap untuk intensitas dan itu membuat laga sulit untuk kedua tim,” kata Klopp.

Laga The Reds vs Atletico jadi awal penentuan apakah The Reds bisa mempertahankan juara Liga Champions dan menambah jumlah koleksi gelar juara. Maka, ini jadi tontonan yang menarik bagi para fans Liverpool yang dikenal sebagai Kopites dengan dukungan lagu dan slogan You'll Never Walk Alone. []

Berita terkait
Jurgen Klopp The Normal One Penggawa Liverpool
Jurgen Klopp mendapatkan julukan The Normal One, lewat kepiawaiannya Liverpool kembali menjadi klub yang disegani di Eropa.
Jurgen Klopp Nafsu Ingin Rekrut Pemain 16 Tahun Ini
Manajer Jurgen Klopp bernafsu untuk segera mendapatkan Ryan Sessegnon, pemain Fulham berusia 16 tahun.
Ternyata Fans Tak Ingin Liverpool Lawan Atletico
Fans Liverpool lebih berharap bertemu Real Madrid ketimbang Atletico Madrid. Namun di 16 Besar Liga Champions, Liverpool bertemu Atletico.