Jakarta - Spanyol berhasil menekan angka kematian akibat pandemi virus corona Covid-19. Negeri Matador itu mencatat penurunan jumlah kematian selama tiga hari berturut-turut. Pada Minggu, 5 April 2020, jumlah korban meninggal mencapai 674 orang, menurun tajam dibandingkan tanggal 2 April yang tercatat 950 orang atau terjadi peningkatan 5,7 persen selama 24 jam terakhir.
Baca Juga: Spanyol Susul Italia dan AS di Puncak Pandemi Corona
Pasien yang dirawat tidak banyak pertambahannya.
Seperti diberitakan dari thelocal.es, seorang perawat di rumah sakit di Lerida Catalonia bernama Empar Loren menyebutkan, kondisi semakin stabil. "Jumlah pasien dalam perawatan insentif tidak banyak pertambahannya. Kami juga mulai mengeluarkan mereka yang sudah pulih," ucapnya.
Pihak berwenang Spanyol mulai merencanakan untuk mengakhiri karantina secara bertahap dengan harapan menghindari kebangkitan virus. Menteri Kesehatan, salvador Illa mengatakan satu juta alat tes Covid-19 telah dikirim ke pemerintah daerah. Ia meminta kepada kepala daerah untuk memetakan lokasi yang akan dijadikan tempat untuk tes warga.

"Tujuan dasar kami dalam fase penutupan ini adalah untuk memastikan bahwa siapa pun yang menunjukkan gejala didiagnosa sejak dini dan ditempatkan dalam isolasi," ucapnya. Illa menambahkan bahwa pemerintah sangat serius mempertimbangkan persyaratan bahwa setiap orang diwajibkan memakai masker setiap keluar.
Perasaan yang kami dapatkan dari daerah adalah tekanannya mereda.
Kementerian Kesehatan mencatat, total kematian di Spanyol mencapai 12.418 orang, tertinggi di dunia setelah Italia, sejak pandemi pertama kali muncul di China pada Desember tahun lalu. Jumlah pasien terinfeksi naik 4,8 persen menjadi 130.759 orang. Namun dibandingkan 1 April lalu yang mencapai 8,2 persen, dan 14 persen pada 10 hari yang lalu, maka artinya terjadi perlambatan.
Baca Juga: Kematian Covid-19 Italia dan Spanyol Lampaui China
"Perasaan yang kami dapatkan dari daerah adalah tekanannya mereda," kata María José Sierra dari Pusat Darurat Kesehatan Spanyol.
Penurunan itu menurut Siera, karena kepatuhan warga terhadap imbauan menjaga jarak fisik (physical distancing) untuk menekan penyebaran virus coreona. "Itulah yang kami harapkan setelah tiga minggu melalukan tindakan menjaga jarak, hasilkan kelihatan," tuturnya.[]