Hong Kong – Hong Kong memegang catatan laju kematian Covid-19 terburuk di dunia, meskipun gelombang terburuk virus corona di wilayah tersebut telah mencapai puncaknya. Hal ini dikatakan oleh para ahli kesehatan.
Perebakan luas varian omicron dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, membuat jumlah kasus baru melesat dan memaksa pihak berwenang mengambil langkah tegas dan mewajibkan tes Covid-19. “Tetapi kini kasus mulai turun,” kata para ahli.
Gabriel Leung, Dekan Sekolah Kedokteran di University of Hong Kong, mengutip sebuah studi yang diperbarui oleh universitas yang mengatakan jumlah kasus virus corona sudah mencapai puncaknya minggu lalu.

“Gelombang kelima sudah mencapai puncaknya pada 4 Maret 2022. Jumlah infeksi harian akan turun dari seribu pada akhir April dan di bawah 100 pada pertengahan Mei,” demikian bunyi sebagian cuitan Leung.
Tingkat kematian akibat Covid-19 di Hong Kong per satu juta orang menjadi yang terburuk di dunia. Berdasarkan data dari publikasi kesehatan Our World in Data, Hong Kong memiliki tingkat kematian baru 29,18 per satu juta orang dalam kurun waktu satu minggu hingga 7 Maret 2022, lalu.
Sebanyak 91% dari jumlah kematian total yang mencapai 2,578 terjadi dalam tiga bulan terakhir, di mana banyak korban yang meninggal adalah para Lansia (lanjut usia). Hong Kong sendiri mencatat 160 kematian baru pada Selasa, 8 Maret 2022 (jm/em/rs)/voaidonesia.com/VOA. []
Presiden China Meminta Hong Kong Kendalikan Covid-19
Covid-19 Merajalela Distrik Kelas Pekerja Hong Kong Terguncang
Hong Kong Perluas Lockdown Setelah Temukan Klaster Covid-19
Fasilitas Kesehatan di Hong Kong Kewalahan Hadapi Covid-19