Roma - Jumlah korban meninggal di Italia hingga data Kamis, 19 Maret 2020 mencapai 3.405 orang, setelah ada tambahan 427 kematian baru. Dengan demikian, Negara Spagheti itu melampaui Tiongkok dalam jumlah kematian yang mencapai 3.245 orang, sejak pertama kasus ini terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei pada akhir tahun lalu.
Pemerintah Italia bersiap untuk memperpanjang kebijakan karantina total (lockdown). Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Jumat, 20 Maret 2020, dampak virus corona menyebabkan ekonomi negara itu mengalami goncangan terbesar sejak Perang Dunia II.
Badan Perlindungan Sipil Italia dalam jumpa pers Kamis lalu, jumlah kasus terinfeksi meningkat menjadi 41.035, yang meliputi 5.322 kasus baru. Namun jumlah tersebut belum mencapai puncaknya meskipun pemerintah Italia telah melakukan berbagai upaya terbaik.
Baca Juga: Covid-19, Korban Tewas di Italia Tambah 475 Orang
Kematian dua dokter menambah panjang jumlah korban tenaga medis.
Truk-truk tentara mengirimkan peti mati baru pada Kamis ke sebuah pemakamandi kota Bergamo, utara Italia. Pemakaman berlangsung 30 menit dilakukan secara terpisah untuk menghindari penularan melalui kerumunan massa di pemakaman. Para petugas dengan memakai pakaian pelindung lengkap menutupi dari kepala hingga ujung kaki mengangkat peti mati untuk mempercepat proses pemakaman.
Suasana sepi stadion San Siro, Milan, jelang pertandingan Seri A Liga Italia antara AC Milan vs Genoa, Minggu (8/3/2020). Sejumlah pertandingan Liga Italia pada pekan ini dimainkan tanpa penonton terkait merebaknya virus corona di Italia. (Foto: Antara/REUTERS/Daniele Mascolo/pras)
Kantor berita Italia, ANSA mengatakan kematian dua dokter di kota terdekat Como di barat Bergamo pada Kamis membuat jumlah korban tenaga medis menjadi 13 orang. Perdana Menteri, Giuseppe Conte mengklaim pemerintah telah melakukan yang terbaik dalam penanganan virus corona. "Kami tidak meremehkan apa pun dan selalu bertindak berdasarkan skenario terburuk," ucapnya. Ia berkata lagi,"Gunakan akan sehatmu dan bertindaklah dengan hati-hati."
Italia akan memperpanjang lockdown
Terkait lockdown, mayoritas masyarakat Italia mendukung kebijakan itu. Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan dalam harian La Republica menyebutkan 47 persen sangat mendukung kebijakan lockdown, 47 persen juga menilai positif penutupan pusat bisnis, perkantoran, dan lembaga pendidikan. Sisanya menentang lockdown.
Batas akhir penerapan lockdown jatuh pada Rabu depan. Namun pemerintah Italia akan memperpanjang kebijakan itu karena melihat dampak kasus Covid-19 yang semakin membesar. "Perpanjangan ini tidak bisa dihindari. Kami berharap masyarakat menghormati keputusan pemerintah," tutur Conte.
Simak Pula: Italia Minta Liga Eropa 2020 Ditunda karena Corona
Pemerintah akan menjatuhkan denda sebesar 206 euro kepada warga yang berkeliaran di jalan tanpa alasan yang sah seperti berbelanja bahan makanan atau bekerja. Polisi di Roma melalui pengeras suara berkali-kali memberikan peringatan "agar tinggal di rumah dan menjaga jarak satu sama lain".[]
(Alvika Septianingrum)