Jakarta - Kepala Bagian Perencanaan Direktorat Jenderal Politik dan PUM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Andi Baso Indra mengatakan, pelatihan Monitoring dan Analisis Isu Aktual Publik Berbasis Big Data, diharapkan mampu mendukung strategi untuk sosialisasi kebijakan agar tersampaikan secara utuh dan tidak terdistorsi.
Dengan adanya sistem aplikasi ini, diharapkan rekan-rekan bisa lebih melek teknologi, karena pada jaman 4.0 semuanya serba digitalisasi.
"Ditjen Politik dan PUM sendiri baru tahun ini berkesempatan bisa bekerja sama dengan menggandeng lembaga yang berkompeten dalam analis pelaporan untuk menyajikan platform-platform yang memanfaatkan media sosial untuk basis data sebagai dasar acuan untuk memetakan berbagai kebijakan, menganalisis isu dan juga sebagai early warning system," tutur Indra saat membuka acara pelatihan tersebut pada Selasa, 9 Februari 2021 di Lantai 3 Gedung F, Ditjen Politik dan PUM.

Teknologi ini, memberikan kemudahan dalam mengakses informasi yang ada dengan cepat serta dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Hal ini penting, utamanya di masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Dengan adanya sistem aplikasi ini, diharapkan rekan-rekan bisa lebih melek teknologi, karena pada jaman 4.0 semuanya serba digitalisasi," ungkap Indra.
Indra menjelaskan, sistem aplikasi ini memiliki banyak manfaat, seperti sosial media analytics yang berguna untuk memantau media sosial yakni Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube secara elektronik.
- Baca juga : Kemendagri Minta Gubernur Tindaklanjuti Instruksi PPKM Mikro
- Baca juga : Kemendagri: PPKM Mikro Libatkan Seluruh Unsur Masyarakat
Kemudian, juga untuk melakukan analisis opini publik dari sumber media sosial untuk mendapatkan data secara real time persepsi publik terhadap satu kejadian, tokoh, organisasi, kasus, isu maupun kebijakan.
Acara yang diselenggarakan secara marathon pada Selasa (9 Februari 2021) sampai Kamis (11 Februari 2021) ini, menghadirkan analis teknologi sebagai narasumber serta Astri Megatari sebagai Head of Creative Media Ditjen Politik dan PUM dan M.Reza Yudhistira Kasubag Data dan Monev sebagai Head Project.[]