Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memastikan tol layang Jakarta-Cikampek (Tol Layang Japek) aman untuk dilalui pengendara yang akan melintas. Kendati memang jalanan yang bergelombang dan penyambungan dua sisi jembatan atau expansion joint masih kurang rapi.
"Kondisi jalan sudah sesuai dengan prosedur keamanan. Saya memastikan jalan tol ini aman untuk dilintasi. Asalkan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 24 Desember 2019.
Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 15 Desember 2019. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
Selain itu, kata dia pengendara yang melintas tol layang Japek harus membatasi kecepatan kendaraan minimal 60 kilometer per jam dan maksimal 80 kilometer per jam. Sebab, terkadang masih banyak pengendara melaju di atas 80 kilometer per jam.
"Ketika terlalu cepat, lompatan yang diakibatkan sambungan tersebut dapat membuat kehilangan kendali dan membahayakan," ucapnya.
Tol layang Japek diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kamis, 12 Desember 2019. Tol yang diklaim sebagai tol terpanjang di Indonesia ini dibuat sebagai solusi untuk mengurangi antrian yang selama ini terjadi di tol Jakarta-Cikampek. []