Kalimantan Tengah - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap, akhir bulan Desember ini proses penggarapan lahan telah rampung. Sehingga pada awal tahun depan bisa dilakukan proses penanaman. Meski demikian, Mentan SYL mengaku jika ada kendala kontur lahan rawa dengan kondisi yang berbeda-beda.
Untuk program intensifikasi di Kalimantan Tengah ini terdiri dari 20.000 hektar itu di Kabupaten Kapuas. Sampai hari ini realisasinya sudah mencapai 18.800 hektar. Masih ada 1.200 hektar yang belum selesai.
"Progresnya cukup bagus dari tantangan alam yang ada. Ini lahan rawa, di mana kontur lahannya ada yang dalam dan sedang. Lahannya sangat dinamis, tidak seperti di Jawa, Sumatra atau Sulawesi," ujar Mentan SYL dalam kunjungan kerjanya memantau progres Food Estate di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Bentuk Jaya Dadahup A5 pada Rabu,16 Desember 2020.
Kementerian Pertanian (Kementan), terus menggarap lahan Food Estate program ketahanan pangan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo di Kalimantan Tengah. Meski terkendala kontur lahan rawa yang labil, namun Kementan optimis akhir bulan Desember lahan Food Estate seluas 30 ribu hektar rampung digarap.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menerangkan, target 30.000 hektar lahan Food Estate terbagi di dua wilayah yakni Kabupaten di Pulau Kapuas dengan areal lahan seluas 20.000 hektar dan di Kabupaten Pulau Pisau seluas 10.000 hektar.
"Untuk program intensifikasi di Kalimantan Tengah ini terdiri dari 20.000 hektar itu di Kabupaten Kapuas. Sampai hari ini realisasinya sudah mencapai 18.800 hektar. Masih ada 1.200 hektar yang belum selesai. Kemudian untuk di Kabupaten Pulau Pisau seluas 10.000 hektar sudah selesai semua," jelas Sarwo Edhy.
Sementara di Dadahup, ada kurang lebih 167 hektar, yang 370 hektar dalam proses penyelesaian. Dari jumlah tersebut, sekitar 256 hektar lahan telah rampung digarap.
"Sambil terus berjalan diharapkan sampai akhir Desember sudah selesai 100 persen," harap Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy menjelaskan, kondisi kontur lahan rawa yang tengah digarap di Kalimantan Tengah. Selain labil juga terdapat cekungan-cekungan yang cukup dalam pada lahan yang akan digarap menjadi Food Estate tersebut.
"Kalau ada traktor roda empat hanya mengunakan satu pasang roda apung itu amblas. Dua pasang amblas. Paling normal adalah tiga pasang. Sehingga, yang seharusnya 60 unit itu hanya digunakan 3 unit saja yang dipasang roda apung. Sisanya dalam proses pengambilan roda apung dari petani di lokasi-lokasi lain yang sudah selesai," sebutnya.
- Baca juga : Kementan: Enam Unit Smart Green House Selesai Dibangun
- Baca juga : Budiman Sudjatmiko Apresiasi Perbaikan Data di Kementan
Sarwo Edhy menegaskan, akan memobilisasi sebanyak 20 unit traktor dari Pulau Pisang ke Dadahup dalam waktu dekat.
"Itu akan kita mobilisasi dan efektifkan, sehingga diharapkan akhir Desember, 10 hari ke depan dapat di selesaikan 100 persen. Kendalanya di sini lahan labil, tapi kita coba untuk mengatasi itu semua, sehingga nanti pada waktunya selesai," ungkapnya. []