Jakarta – Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi (Kemkop) UKM Rulli Nuryanto mengatakan, beberapa penerima Banpres di Bantul dan Sleman yang langsung terhubung secara online dapat lebih survive. Bahkan ada di antara mereka yang diawal pandemi omsetnya sempat menurun, kemudian secara perlahan meningkat lagi.
Hal ini, diungkapkan Rulli saat melakukan kunjungan kerja Tim Monitoring dan Evaluasi Deputi Bidang Pembiayaan dalam program Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro, di Daerah Istimewa Yogyakarta, tanggal 9 sampai 10 November 2020.
"Dari monitoring dan evaluasi dua hari ini banyak pelaku UMKM yang ulet dan mereka mudah mengalihkan bisnisnya dari offline ke online, menyesuaikan kondisi yang ada. Mereka inilah yang bisa survive menghadapi setiap kesulitan," kata Rulli.

Sementara Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemkop UKM Luhur Pradjarto mengatakan, monitoring dan evaluasi (Monev) di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Gunung Kidul dan Bantul perlu terus dilakukan agar tujuan pelaksanaan dan penyaluran Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro tepat sasaran, cepat, transparan dan akuntabel.
Disamping itu, agar hasil monev dapat dipergunakan untuk melakukan penyempurnaan kebijakan maupun perbaikan sistem pendataan.
"Kita harus berhati-hati supaya tidak ada kesalahan data. Untuk itu Tim Pokja khususnya dalam rangka sosialisasi harus bisa meyakinkan kepada masyarakat, agar antara pemerintah dan bank penyalur tidak dibenturkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," jelas Luhur.
Di samping itu, Luhur memaklumi dengan waktu yang singkat dan cepat, banyak hal dalam pelaksanaan di lapangan belum tersosialisasi dengan maksimal. Untuk itu, monitoring dan evaluasi ini penting agar pelaksanaan dan penyaluran Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro lebih efektif.
Banyak pelaku UMKM yang ulet dan mereka mudah mengalihkan bisnisnya dari offline ke online, menyesuaikan kondisi yang ada. Mereka inilah yang bisa survive.
Nah, langkah selanjutnya, dilakukan penyempurnaan untuk meminimalisir kesalahan administrasi sekaligus menjaga akuntabilitas.
"Kejujuran pelaku usaha mikro yang terdampak dalam pendaftaran program Banpres dan ketelitian lembaga pengusul dalam mengusulkan calon penerima Banpres merupakan faktor penentu keberhasilan program Banpres Produktif Untuk Mikro," tegas luhur.
- Baca Juga : KemkopUKM: Gunakan Banpres Produktif untuk Modal Usaha
- Baca Juga : Kemkop UKM: Sebanyak 99,47% Pelaku Usaha di Tanah Air UMKM
Selain itu, Luhur juga Mengapresiasi kepada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi D.I.Y yang telah mengusulkan calon penerima Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro.
"Hingga tahap 20 sebanyak 180.864 (67,4%) dari 268.066 usulan keseluruhan Provinsi D.I.Y. Dari usulan Dinas Koperasi dan UKM tsb, 82% diantaranya memperoleh SK sebagai penerima Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro," tuturnya. []