Kemusuk, Tempat Lahir Probosutedjo dan Presiden Kedua RI Soeharto

Kemusuk, sebuah dusun di Bantul, Yogyakarta. Di dusun ini lahir presiden kedua Indonesia, Soeharto, kemudian lahir adiknya, Probosutedjo.
Probosutedjo di antara para mahasiswa di Universitas Mercubuana. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 26/3/2018) - Kemusuk adalah sebuah dusun yang terletak di Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Di dusun ini lahir presiden kedua Indonesia, Soeharto, kemudian lahir adiknya, Probosutedjo. Di dusun ini juga terdapat makam Sukirah, ibunda mereka.

Kemusuk seperti juga sebagian besar wilayah Kecamatan Sedayu sebelum tahun 1946 merupakan bagian dari Kawedanan Godean, sekarang menjadi Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Kemusuk dibagi ke dalam dua padukuhan yakni Kemusuk Kidul dan Kemusuk Lor.

Kemusuk menjadi saksi atas kekejaman Belanda pada Agresi Militer Belanda II. Belanda memburu Soeharto ke Kemusuk, tetapi tidak menemukannya sehingga pasukan Belanda merasa kecewa dan marah. Hingga seorang kepala keamanan kampung yang bernama Joyo Wigeno ditangkap, dan dipaksa menunjukkan lokasi persembunyian keluarga Soeharto.

Baca juga: Probosutedjo Wafat, Dimakamkan di Kemusuk Yogyakarta

Pada Jumat 8 Januari 1949 tepat pukul tiga sore Belanda mengadakan pembersihan di Kemusuk. Setiap laki-laki, terutama pemuda yang ditemukan Belanda, ditembak mati. Pada pembersihan tersebut 23 orang pemuda ditembak mati.

Beberapa hari paska Serangan Umum 1 Maret 1949 Belanda kembali datang, dan mengepung Kemusuk. Belanda kembali melakukan pembersihan yang memakan korban 202 orang termasuk termasuk 62 orang anggota Brimob yang sedang berhenti di Desa Kemusuk.

Turut menjadi korban adalah R Atmoprawiro, ayah kandung Probosutedjo yang juga ayah tiri Soeharto. R Atmoprawiro ditembak Belanda tepat di kepala saat sedang berlari di pematang sawah menghindari kepungan Belanda. Untuk mengenang tragedi Kemusuk maka dibangun monumen Setu Legi di wilayah tersebut.

Adik kandung mendiang Presiden kedua RI Soeharto, Probosutedjo, meninggal dunia pada usia 87 tahun, Senin pagi hari ini.

"Iya betul meninggal di RSCM pukul 7.05 pagi tadi, informasi dari ibu Titiek," ujar Dina, staf pribadi Siti Hediati Harijadi (Titiek Soeharto) dihubungi di Jakarta, Senin.

Dina  mengatakan almarhum Probosutedjo saat ini disemayamkan di rumah duka Jakarta di Jalan Diponegoro nomor 20, dan selanjutnya akan dibawa ke Yogyakarta pukul 15.30 WIB untuk dimakamkan di sana.

"Rumah duka Yogyakarta di Museum Pak Harto, Kemusuk - Argomulyo, Bantul. Akan dimakamkan di Pemakaman Gedong, Kemusuk, Bantul Yogyakarta," ujar Dina.

Sementara itu Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto kemungkinan akan langsung menuju Yogyakarta untuk menghadiri pemakaman Probosutedjo.

"Saat ini Pak Tommy masih di Bali, kemungkinan akan langsung ke Yogyakarta," kata Badar saat dikonfirmasi, Senin.

Badar mengatakan keluarga besar Partai Berkarya mengucapkan turut berdukacita atas wafatnya H Probosutedjo yang merupakan adik dari almarhum HM Soeharto dan mertua Andre Lantang K.

Probosutedjo lahir di Kemusuk, Bantul 1 Mei 1930. Semasa hidup Probo dikenal sebagai seorang pengusaha di Indonesia. Ia dikenal peduli pada bidang pendidikan antara lain mendirikan Universitas Mercu Buana Jakarta, Institut Pertanian Wangsa Manggala atau Universitas Wangsa Manggala (Mercu Buana Yogyakarta), turut membangun SMA N 1 Sedayu, SMP/SMA Kesatuan Bangsa. (ant/sa)

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.