TAGAR.id, Jakarta - Menurut informasi dari idikotategal.org, salah satu penyakit yang mengganggu adalah Bintitan. Bintitan merupakan salah satu kondisi yang ditandai dengan munculnya bintil mirip jerawat atau bisul di tepi kelopak mata, yang sering kali terasa nyeri. Infeksi bakteri biasanya menyebabkan penyakit ini, terutama bakteri Staphylococcus, yang dapat menginfeksi kelenjar minyak di kelopak mata dan menyebabkan peradangan.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia, didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tegal adalah organisasi untuk menyatukan dokter dari berbagai latar belakang pendidikan kedokteran dan menjaga kehormatan profesi dokter.
Ketua IDI Cabang Kota Tegal adalah dr. Said Baraba, SpPD, FINASIM. Ia menjelaskan bahwa IDI berupaya meningkatkan kompetensi dan moralitas dokter serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
IDI Kota Tegal berperan dalam mencegah praktik dokter gadungan dengan memastikan bahwa semua dokter yang berpraktik memiliki izin dan memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Saat ini IDI Kota Tegal sedang melakukan penelitian terkait penyakit bintitan pada mata serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit bintitan pada mata?
Dilansir dari laman https://idikotategal.org, penyakit bintitan pada mata, atau hordeolum, disebabkan oleh beberapa faktor utama yang berkaitan dengan infeksi dan kebersihan. Berikut adalah penyebab terjadinya bintitan meliputi:
1. Infeksi karena bakteri
Infeksi Staphylococcus aureus adalah penyebab paling umum dari bintitan. Bakteri ini biasanya hidup di kulit dan dapat menginfeksi kelenjar minyak di kelopak mata, menyebabkan peradangan dan pembentukan bintil.
2. Kebersihan yang buruk
Bersentuhan dengan mata dengan tangan yang kotor dapat membawa bakteri ke area tersebut. Sangat penting untuk selalu mencuci tangan sebelum melakukan apa pun, seperti makan.
3. Penggunaan kosmetik
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang digunakan untuk membersihkan, mewangikan dan mengubah penampilan. Kosmetik juga dapat menyebabkan bintitan. Menggunakan kosmetik yang tidak bersih atau kedaluwarsa dapat menyebabkan infeksi. Sangat penting untuk memeriksa tanggal kadaluarsa kosmetik yang Anda gunakan.
4. Memakai lensa kontak yang tidak steril
Memakai lensa kontak tanpa menjaga kebersihan juga berisiko meningkatkan risiko infeksi. Bintitan terjadi ketika minyak, debu, atau sel kulit mati menyebabkan saluran kelenjar minyak di kelopak mata tersumbat. Bakteri dapat membuat saluran ini tersumbat dan menyebabkan benjolan kecil berwarna merah yang seringkali menyakitkan.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati bintitan pada mata?
Untuk mengobati bintitan pada mata, terdapat beberapa jenis obat yang direkomendasikan. Berikut adalah beberapa obat yang umum digunakan untuk mengatasi bintitan meliputi:
1. Cendo Xitrol Tetes Mata
Obat ini mengandung dexamethasone, neomycin sulfate, dan polymyxin B sulfate, obat ini efektif untuk meredakan bengkak dan infeksi pada mata. Dosisnya biasanya 1-2 tetes setiap jam pada siang hari atau sesuai petunjuk dokter.
2. C Fenicol Eye Oint
Salep ini mengandung chloramphenicol 1%, yang merupakan antibiotik untuk mengatasi infeksi penyebab bintitan. Oleskan secara tipis pada kelopak mata yang terkena.
3. Erlamycetin Eye Oint
Salep mata ini mengandung chloramphenicol, salep ini membantu mengurangi gejala infeksi seperti rasa sakit dan gatal. Digunakan dengan cara dioleskan 3 kali sehari pada area yang terkena.
4. Farsifen
Farsifen adalah obat pereda nyeri. Obat ini mengandung ibuprofen, obat ini dapat membantu meredakan nyeri akibat bintitan.
Sebelum menggunakan obat yang direkomendasikan, disarankan untuk Anda berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan dosis dan penanganan yang sesuai kebutuhan individu. []