TAGAR.id, Jakarta - Berbicara tentang adanya gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satunya adalah anemia. Saat masa kehamilan, ada banyak bumil yang mengalami anemia. Anemia adalah kekurangan zat besi sehingga membuat penderita mengalami lesu dan mudah lelah. Sangat penting untuk memperhatikan risiko anemia pada ibu hamil karena dapat membahayakan kondisi ibu dan janin. Prevalensi anemia pada ibu hamil mencapai 27,7%.
PAFI dengan alamat website https://pafidairikab.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peran ahli farmasi, termasuk manajemen obat yang rasional dan promosi kesehatan.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi mengenai penyebab anemia pada hamil muda, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya anemia saat hamil muda?
Secara umum, tubuh wanita saat hamil memproduksi lebih banyak sel darah merah untuk mendukung pertumbuhan janin. Beberapa bahan yang diperlukan untuk produksi sel darah merah dan hemoglobin termasuk zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Kekurangan dari bahan-bahan ini dapat menyebabkan anemia. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya anemia saat hamil muda yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Kekurangan zat besi
Kekurangan asupan zat besi adalah penyebab utama anemia pada ibu hamil. Selama kehamilan, tubuh memerlukan lebih banyak zat besi untuk mendukung pertumbuhan janin, plasenta, dan peningkatan volume darah ibu. Jika asupan zat besi tidak mencukupi, maka tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup, yang pada akhirnya menyebabkan anemia.
2. Hemodilusi
Pada trimester pertama kehamilan, hemodilusi atau pengenceran darah mulai terjadi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan volume plasma darah yang lebih cepat daripada peningkatan jumlah sel darah merah. Akibatnya, konsentrasi hemoglobin dan sel darah merah menjadi lebih rendah, yang dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin dan gejala anemia.
3. Morning sickness dan kehilangan nafsu makan
Gejala-gejala seperti mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan dapat mengurangi asupan nutrisi penting, termasuk zat besi. Kondisi ini membuat ibu hamil kesulitan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk mencegah anemia.
4. Status gizi
Kekurangan gizi secara umum dapat meningkatkan risiko anemia. Status gizi yang buruk menghambat suplai oksigen dan nutrisi ke janin, sehingga mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Asupan yang tidak seimbang, terutama kekurangan vitamin dan mineral seperti asam folat, vitamin B12, dan zat besi, dapat memperburuk kondisi anemia.
5. Kondisi medis lainnya
Faktor terakhir yang menyebabkan anemia pada ibu hamil adalah adanya infeksi penyakit. Infeksi seperti malaria atau cacingan dapat menyebabkan kehilangan darah dan kekurangan zat besi, yang berkontribusi pada anemia. Infeksi ini dapat memperburuk kondisi tubuh yang sudah rentan selama kehamilan.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati anemia saat hamil muda?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai gejala serta penyebab anemia saat hamil muda. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala anemia saat hamil muda serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Sangobion kapsul
Sangobion kapsul adalah obat yang membantu pembentukan hemoglobin dan sel darah merah. Vitamin C juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Untuk dosisnya, biasanya 1 kapsul sekali sehari pada waktu makan atau sesudah makan untuk meminimalkan efek sampingan pada perut.
2. Tablet tambah darah (TTD)
Tablet ini dapat mencegah anemia defisiensi zat besi dan anemia megaloblastik. Asam folat juga penting untuk perkembangan janin. Untuk dosisnya, apoteker akan meresepkan 1 tablet sekali sehari sebelum atau sesudah makan. Pastikan untuk minum dengan banyak air untuk memudahkan penyerapan.
3. Maltofer tablet kunyah
Obat ini dapat mencegah dan mengatasi kekurangan zat besi. Bentuk kunyah memudahkan penyerapan. Dosisnya akan diresepkan oleh apoteker, 1 tablet kunyah sekali sehari. Pastikan untuk mengunyah tablet hingga halus sebelum menelan.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi lelah dan anemia pada bumil adalah minum cukup air putih serta istirahat yang cukup. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan jenis obat serta dosis yang tepat sesuai kebutuhan.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafidairikab.org melalui smartphone Anda. []