TAGAR.id, Jakarta - Menurut informasi dari idikotarembang.org, salah satu penyakit yang dapat menyerang bayi adalah Pneumonia. Pneumonia pada bayi adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, dan merupakan salah satu penyebab utama kematian pada balita. Salah satu tanda penyakit ini adalah demam tinggi serta sesak nafas. Memahami tanda, gejala, dan penanganan pneumonia sangat penting bagi orang tua untuk mencegah komplikasi serius.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Rembang adalah cabang dari organisasi profesi kedokteran di Indonesia yang berfungsi sebagai wadah bagi para dokter di wilayah Rembang. Dengan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada anggotanya, IDI ingin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan berkontribusi pada pengembangan kebijakan kesehatan lokal.
- Baca Juga: 5 Tips Sebelum Membeli Susu Formula Bayi
IDI Kota Rembang berperan dalam meningkatkan kompetensi dokter melalui berbagai program pelatihan dan seminar. Selain itu, organisasi ini memperjuangkan kepentingan dokter dan pasien dan memperjuangkan kebijakan kesehatan masyarakat. Saat ini IDI Kota Rembang meneliti lebih lanjut terkait penyakit pneumonia pada bayi, penyebab dan gejala serta pengobatan yang tepat.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit pneumonia pada bayi?
Dilansir dari laman https://idikotarembang.org, pneumonia pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi oleh mikroorganisme dan kondisi kesehatan tertentu. Berikut adalah penyebab utama terjadinya pneumonia pada bayi meliputi:
1. Terinfeksi bakteri
Bakteri memang rentan menyerang bayi, sehingga dapat menyebabkan sesak nafas maupun flu pada bayi. Streptococcus pneumoniae adalah salah satu bakteri yang paling umum menyebabkan pneumonia dan menginfeksi saluran pernapasan.
2. Terinfeksi virus
Virus influenza (flu) dan virus sincitial pernapasan (RSV) adalah penyebab umum pneumonia virus yang terjadi pada balita hingga orang dewasa.
3. Terinfeksi jamur
Selain bakteri dan virus, jamur seperti Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus, dan Histoplasma capsulatum dapat menyebabkan pneumonia, terutama pada balita yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
4. Faktor lingkungan
Bayi lebih rentan terhadap pneumonia jika terpapar polusi udara, asap rokok, dan lingkungan yang tidak bersih. Bayi yang lahir sebelum waktunya atau yang tidak menerima ASI eksklusif juga berisiko terkena infeksi ini.
5. Imunisasi yang tidak lengkap
Bayi yang tidak menerima imunisasi, terutama imunisasi pneumokokus dan vaksin lainnya yang melindungi terhadap penyakit pernapasan, dapat lebih rentan terhadap pneumonia.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati pneumonia pada bayi?
Pengobatan pneumonia pada bayi tergantung pada penyebab infeksi, apakah itu bakteri, virus, atau jamur. Berikut adalah jenis obat yang direkomendasikan untuk mengobati pneumonia pada bayi berdasarkan penyebabnya meliputi:
1. Obat batuk dan pengencer dahak
Dokter mungkin meresepkan obat batuk atau pengencer dahak untuk membantu bayi batuk dan mengurangi lendir di paru-paru. Ini membantu bayi merasa lebih nyaman dan dapat beristirahat dengan lebih baik.
2. Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (OAINS)
Obat seperti paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk mengatasi gejala demam dan nyeri dada akibat peradangan di paru-paru. Namun obat ini membutuhkan bantuan dokter dalam penggunaannya.
3. Perawatan Suportif
Dalam proses pemulihan bayi dari pneumonia, perawatan suportif seperti memberikan asupan cairan yang cukup dan istirahat penting. Jika diperlukan, terapi oksigen juga dapat diberikan untuk membantu pernapasan bayi.
Pengobatan pneumonia pada bayi harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan efektivitas dan keamanan terapi. Jika ada gejala pneumonia yang muncul, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. []