TAGAR.id, Jakarta - Berbicara tentang gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satu yang sering dialami adalah sakit gigi. Sakit gigi saat hamil, dapat disebabkan oleh perubahan hormon, namun hal ini tidak membahayakan janin. Namun, beberapa kasus kekurangan kalsium karena ibu hamil mengalami sakit gigi secara terus-menerus, kondisi ini dapat mempengaruhi janin. Prevalensi sakit gigi saat kehamilan mencapai 66%, terutama karies gigi.
PAFI dengan alamat website https://pafigresikbaru.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peran ahli farmasi, termasuk manajemen obat yang rasional serta promosi kesehatan.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi mengenai penyebab sakit gigi saat hamil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya sakit gigi saat kehamilan?
Secara umum, sakit gigi saat hamil dapat disebabkan oleh radang gusi, gigi berlubang, hingga perubahan hormon. Sakit gigi yang disebabkan oleh perubahan hormon biasanya tidak berbahaya, tetapi sakit gigi yang disebabkan oleh infeksi atau radang gusi dapat berdampak pada janin dalam kandungan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya sakit gigi saat hamil yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Perubahan hormon
Peningkatan hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan memainkan peran penting dalam berbagai aspek kesehatan ibu hamil. Hormon-hormon ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi bakteri yang menyebabkan penyakit gigi dan gusi.
Perubahan hormon ini juga dapat menyebabkan radang gusi (gingivitis), yang ditandai dengan gusi merah, bengkak, dan mudah berdarah saat menyikat gigi. Kondisi ini dapat memperparah risiko sakit gigi jika tidak ditangani dengan baik.
2. Adanya perbedaan pH air liur
Air liur ibu hamil cenderung lebih asam daripada biasanya. Perubahan pH ini mendukung pertumbuhan bakteri penyebab sakit gigi. Bakteri ini dapat memfermentasi gula dan karbohidrat, menghasilkan asam yang merusak enamel gigi dan memicu gigi berlubang. Kebersihan gigi yang buruk dapat memperparah kondisi ini, karena plak gigi yang tidak dibersihkan dapat menumpuk dan mempercepat proses kerusakan gigi.
3.Penumpukan plak gigi
Meningkatnya hormon progesteron dapat memicu peningkatan bakteri pembentuk plak gigi. Plak gigi ini merupakan lapisan tipis yang terdiri dari bakteri dan sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi. Jika tidak dibersihkan secara teratur, plak dapat menyebabkan gigi berlubang dan sakit gigi. Selain itu, plak juga dapat memicu peradangan gusi, yang jika dibiarkan dapat berkembang menjadi penyakit periodontal yang lebih serius.
4. Muntah dan morning sickness
Muntah berulang yang dialami oleh banyak ibu hamil, terutama pada trimester pertama, dapat menyebabkan kerusakan enamel gigi. Asam lambung yang keluar saat muntah dapat merusak lapisan pelindung gigi, membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan dan berlubang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan gigi setelah muntah dengan membilas mulut dengan air atau larutan baking soda untuk menetralkan asam.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati sakit gigi saat kehamilan?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai gejala serta penyebab sakit gigi selama kehamilan. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala sakit gigi saat hamil serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Paracetamol
Paracetamol adalah pilihan utama untuk meredakan sakit gigi selama kehamilan karena dianggap aman dan efektif. Contoh merek yang mengandung paracetamol adalah Dumin, Sanmol, Biogesic, dan Lanamol. Paracetamol bekerja dengan mengurangi rasa nyeri dan demam. Biasanya, dosis yang disarankan adalah 1-2 tablet, 3-4 kali sehari setelah makan. Penting untuk tidak melebihi dosis maksimum yang disarankan dalam sehari.
2. Sumagesic
Sumagesic mengandung paracetamol 600 mg dan efektif untuk meredakan nyeri gigi ringan hingga sedang. Dapat dikonsumsi 1 tablet, 3-4 kali sehari. Obat ini juga aman digunakan selama kehamilan, tetapi pastikan untuk tidak melebihi dosis yang disarankan.
3. Panadol extra
Meskipun tidak selalu direkomendasikan sebagai pilihan pertama, beberapa sumber menyebutkan bahwa Panadol Extra juga bisa digunakan dengan hati-hati, tetapi pastikan untuk berkonsultasi dengan apoteker terlebih dahulu. Panadol Extra mengandung paracetamol dan ibuprofen, tetapi ibuprofen sebaiknya dihindari selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi sakit gigi selama kehamilan adalah dengan minum cukup air setiap hari serta mengatur pola makan agar lebih sehat. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan jenis obat serta dosis yang tepat sesuai kebutuhan.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafigresikbaru.org melalui smartphone Anda. []