Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya resmi launching Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (PEKEN) Surabaya sebagai upaya mewadahi UMKM yang terdampak pandemi. PEKEN Surabaya tersebut dijelaskan langsung oleh Kepala Diskominfo Kota Surabaya, Muhamad Fikser yang mewakili Walikota Surabaya, yakni Eri Cahyadi.
“Saya akan jelaskan sedikit tentang upaya dari pemerintah kota terkait dengan apa yang dilakukan saat ini. Seperti di e-commerce saya akan masuk untuk menjelaskan PEKEN Surabaya,” ujar Fikser dalam webinar Indonesia Digital Conference (IDC) bertajuk “Digitalisasi, Kunci Akselerasi Jawa Timur Bangkit” pada Rabu, 17 November 2021.
Dalam kesempatannya pada Indonesia Digital Conference (IDC) yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bertajuk “Digitalisasi, Kunci Akselerasi Jawa Timur Bangkit”, Fikser menjelaskan tentang bagaimana terobosan Bapak Walikota Surabaya (Eri Cahyadi) dalam mengupayakan UMKM di Surabaya yang terdampak pandemi.
Kita munculkan PEKEN kita akan menjual atau mempromosikan semua produk UMKM di sananya jadi Pemkot membantu memasarkan produk UMKM Kota Surabaya.

Kepala Diskominfo itu mengungkapkan bahwa Aparatur Sipil Negara ASN diwajibkan untuk membeli kebutuhan melalui e-commerce yang telah resmi di launchingkan tersebut.
- Baca Juga: Cara Mendapatkan Bantuan UMKM Rp 1,2 Juta Tahun 2021
- Baca Juga: Jakpreneur Fest 2021, Taten: Solusi UMKM di Tengah Pandemi
“Semua ASN yang ada di pemerintah kota itu wajib hukumnya membeli kebutuhan bahan pokok itu lewat aplikasi PEKEN Surabaya” ujarnya.
Sebelumnya, mengutip laman resmi DPM Surabaya pada saat launching PEKEN Surabaya, Walikota Eri menerangkan, bahwa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Surabaya, bisa memulai membeli karya produk UMKM pada aplikasi tersebut.
“Kita munculkan PEKEN, kita akan menjual atau mempromosikan semua produk UMKM di sananya. Jadi, Pemkot membantu memasarkan produk UMKM Kota Surabaya, yang tidak bisa mengunjungi pameran, bisa membuka aplikasi PEKEN. Saya berharap, ini bisa dimulai dari ASN Kota Surabaya untuk bisa belanja di PEKEN,” kata Wali Kota Eri.
- Baca Juga: Puan Minta APBN 2021 untuk Pulihkan UMKM Imbas C-19
- Baca Juga: Sandiaga Uno: UMKM Kreatif Penyelamat Ekonomi Bangsa
Fikser secara detail menuturkan bahwa yang membuat beda PEKEN Surabaya dengan aplikasi toko daring lainnya yaitu tidak ada bank penengah antara penjual dan pembeli.
Tidak adanya bank penengah tersebut, penjual dan pembeli akan merasa lebih aman dan nyaman ketika transaksi. Selain itu, cara ini berguna untuk meminimalisir terjadinya salah transfer.
(Putri Fatimah)