Keraton Baru di Blora, Ini Penjelasan Raja Jipang

Usai Keraton Agung Sejagat di Purworejo, muncul keraton baru di Blora. Namanya Keraton Djipang, dipimpin raja keturunan Arya Penangsang.
Raja Keraton Jipang bersama jajarannya. (Foto: Istimewa)

Semarang - Setelah publik digegerkan dengan munculnya Keraton Agung Sejagat, kini datang kabar serupa di Blora, Jawa Tengah. Kerajaan baru itu bernama Keraton Jipang, berlokasi di Desa Jipang, Kecamatan Cepu. 

Raja Keraton Jipang, Pangeran Raja Adipati (PRA) Barik Barliyan Surowiyoto ketika dikonfirmasi Tagar menceritakan, keratonnya sudah berdiri sejak 2014 dan sempat melakukan kirab budaya pada tahun 2016 dengan dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora.

Berdirinya kembali Keraton Djipang bukan untuk membuat sistem pemerintahan baru atau merugikan masyarakat seperti di Purworejo.

Diungkapkan, pendirian Keraton Jipang memiliki misi khusus. Barik menjelaskan, saat deklarasi keraton, pihaknya ingin memelihara dan melestarikan kebudayaan peninggalan leluhur, berupa kearifan lokal, tradisi dan budaya yang ada di masyarakat Cepu.

"Fungsi kami mengingatkan pada masyarakat dan Pemkab Blora bahwa kita punya aset budaya dan sejarah yang harus dilestarikan dan dimiliki," ujarnya.

Misi lain yang diemban pihaknya, yakni meluruskan sejarah Adipati Jipang di masa Kerajaaan Demak, Arya Penangsang. Baginya, Arya Penangsang bukanlah seorang pemberontak. Ia juga ingin mengangkat sejarah Kerajaan Jipang yang selama ini tak banyak ditulis.

"Kami mendirikan sebuah yayasan Keraton Jipang, agar para keturunan Arya Jipang atau Arya Panangsang bisa berkumpul kembali dan muncul di permukaan," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Batik menegaskan keratonnya sangat berbeda dengan Keraton Agung Sejagat di Purworejo. Ia tidak pernah mengklaim suatu wilayah maupun membuat pemerintahan baru.

"Berdirinya kembali Keraton Jipang bukan untuk membuat sistem pemerintahan baru atau merugikan masyarakat seperti di Purworejo. Kami juga mempunyai legalitas dan sudah terdaftar di Forum Keraton Nusantara yang dipimpin oleh Sultan Cirebon," terang dia.

Ia berharap, berdirinya kembali Keraton Jipang bisa menarik wisatawan untuk datang ke Cepu. Banyak budaya dan tradisi yang saat ini masih dijalankan oleh masyarakat setempat.

"Dan itu bisa dikemas baik untuk menarik wisatawan. Dengan demikian bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," imbuh dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Cara Keraton Agung Sejagat Purworejo Kuasai Dunia
Keraton Agung Sejagat di Purworejo buka cabang di sejumlah wilayah di Indonesia. Ini cara kerajaan menguasai dunia.
Raja Cirebon Sebut Raja Keraton Agung Sejagat Bohong
Raja Kesultanan Cirebon, Sultan Arief menyatakan klaim Toto Sinuhun sebagai pewaris sah Majapahit adalah kebohongan.
Dagelan Gaya Keraton Agung Sejagat di Purworejo
Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MKAN) menganggap Keraton Agung Sejagat seperti dagelan. MAKN sama sekali tidak mengakui kerajaan abal-abal itu.