Keren! Sesi Pembukaan ‘Jatim Fair’ Raup Rp 750 Miliar

Surprise! Pembukaan pameran produk-produk unggulan usaha kecil menengah (UKM) dalam Jatim Fair 2017 di Surabaya meraup omzet senilai Rp 750 miliar lebih.
JATIM FAIR 2017: Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberi sambutan saat membuka Jatim Fair 2017, di Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/10). Jatim Fair 2017 digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-72 Provinsi Jawa Timur. (Foto: Ant/Didik Suhartono).

Surabaya, (Tagar 5/10/2017) – Surprise! Pembukaan pameran produk-produk unggulan usaha kecil menengah (UKM) Jawa Timur (Jatim) Fair 2017 di Surabaya meraup omzet senilai Rp 750 miliar lebih.

“Omzet Rp 750 miliar itu diperoleh hanya dalam tenggang waktu sekitar satu jam sebelum pembukaan berlangsung. Pedagang baru buka dasar dan sampai pada saat pembukaan sore hari ini omzetnya sudah mencapai Rp 750 miliar lebih," kata Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo di Surabaya, Kamis (5/10).

Jatim Fair 2017 berlangsung selama 10 hari, mulai tanggal 5 hingga 15 Oktober, di Grand City Convex Surabaya, merupakan penyelenggaraan tahun ke delapan sebagai rangkaian dari peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.

"Tahun ini kami menyediakan sekitar 567 stan dan semuanya penuh terisi," ucap Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo.

Peserta Jatim Fair tak hanya dari para pelaku UKM dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, melainkan juga diikuti oleh pelaku UKM dari berbagai daerah se- Indonesia.

Tak cuma itu, dia menambahkan, sejumlah perwakilan dari beberapa negara juga turut ambil bagian mengenalkan produk-produk unggulannya di Jatim Fair 2017, di antaranya dari Selandia Baru, Jepang dan China.

Gubernur Soekarwo menjelaskan, selama delapan kali penyelenggaraan Jatim Fair telah dikonsep sebagai sarana perdagangan, sekaligus belanja hiburan dan rekreasi keluarga.

"Ruang terbuka di Grand City Convex juga kami manfaatkan untuk menyuguhkan hiburan dengan menghadirkan artis-artis dari Ibu Kota Jakarta," ujarnya.

Konsep ini, lanjut dia, terbukti efektif menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli dari seluruh Indonesia dan bebebrapa negara peserta lainnya yang berkelanjutan.

Dalam artian transaksi mereka tidak hanya berhenti di ajang Jatim Fair ini saja. Melainkan bisa terus berkesibambungan melalui sistem perdagangan elektronik.

Dalam pembukaan yang dihadiri Menteri Perdagangan Engartiasto Lukito, Gubernur Soekarwo mendorong agar konsep perdagangan Jatim Fair dapat dikelola oleh pemerintah pusat sehingga menjadi perdagangan internasional.

"Karena tidak mungkin model perdagangan Jatim Fair ini hanya dikelola di Jawa Timur. Harus dikelola secara nasional dan digelar di banyak kota lainnya di Indonesia," tuturnya.

Menteri Perdagangan Engartiasto Lukito menyambut positif ajakan tersebut.

"Saya sudah dua kali ini menghadiri pembukaan Jatim Fair. Saat menghadiri pembukaan yang pertama tahun lalu, saya sudah sampaikan kepada Pak De Karwo akan mengadopsi Jatim Fair di daerah lainnya. Sekarang sudah ada restu dari Gubernur Soekarwo agar Kementerian Perdagangan mendorong digelarnya pameran-pameran yang serupa Jatim Fair di daerah lain dan akan segera kami laksanakan," tuturnya.

Menteri Engartiasto menyebut, Jatim Fair sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli terbukti ampuh dapat memutus mata rantai "suplai dan demand" yang selama ini menyebabkan terjadinya kelangkaan suatu barang kebutuhan pokok pada daerah lain.

"Karena antara penjual dan pembeli yang bertemu di Jatim Fair ini terus berkomunikasi meski ajang pameran telah usai. Dengan begitu keseimbangan `suplai dan demand’ bisa terus terjaga, sehingga kelangkaan barang kebutuhan di suatu daerah bisa diantisipasi jika banyak pameran-pameran yang serupa Jatim Fair digelar di banyak daerah lainnya," ucapnya. (ant/yps)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.