Jakarta - Juru bicara (Jubir) Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan Presiden Jokowi mengapresiasi seluruh jajarannya yang tanggap dalam penanganan penyebaran virus corona di Indonesia.
Dia melanjutkan, hingga kini bertambahnya pasien yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 atau virus corona jenis baru itu, akan terus ditangani secara maksimal oleh pemerintah.
"Presiden Jokowi menegaskan pemerintah akan bekerja sekeras-kerasnya untuk menjaga dan melindungi masyarakat dari wabah virus corona ini," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 10 Maret 2020.
Baca juga: Kakesdam III/Siliwangi: Cuci Tangan Cegah Corona
Jubir Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Rabu 5 Februari 2020. (Foto : Tagar/Popy Sofy).
Fadjroel menyampaikan imbauan dari Jokowi, masyarakat hendaknya tetap mengedepankan solidaritas sosial bersama dalam mengatasi penyebaran virus corona di Indonesia.
Hingga kini, kata Fadjroel, seperti telah disampaikan Jubir pemerintah untuk urusan virus corona, Achmad Yurianto, yang mengumumkan lonjakan jumlah pasien positif corona bertambah menjadi 19 pasien.
"Kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 19 dan dua di antaranya adalah warga negara asing (WNA)," kata Achmad Yurianto di Media Center Kantor Presiden, Senin, 9 Maret 2020.
Dia mengatakan seluruh pasien terinfeksi COVID-19 di Indonesia saat ini dalam kondisi baik dan dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri di rumah sakit (RS).
"Kasus positif di RS seluruhnya mandiri dalam kaitan keperluan dia, tidak gunakan oksigen, tidak gunakan infus, dan bisa merawat sendiri," ujarnya.
Menurutnya, hampir semua pasien terinfeksi corona di Indonesia tidak memiliki penyakit kronis dengan gejala-gejala klinis.
Baca juga: Menteri Kebudayaan Prancis Terpapar Virus Corona
Namun, ada beberapa pasien positif COVID-19 yang harus menggunakan alat bantu pernapasan tertentu.
"Kalau demam tidak terlalu tinggi, batuk tidak terlalu berat, artinya nampak secara keseluruhan dengan sakit ringan sedang tidak berat, tapi ada satu dua pakai infus pasang oksigen karena ada faktor penyakit mendahului," ujar Yuri. []